(IslamToday ID) – Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf menduga terdapat faktor kepentingan yang menguntungkan kelompok tertentu di balik pengadaan senjata TNI-Polri yang dilakukan secara impor.
Kebijakan impor dalam pengadaan senjata hingga seragam oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Polri membuat Presiden Jokowi menyampaikan teguran.
“Kondisi semacam ini disebabkan oleh dugaan kuatnya permainan kepentingan dalam pengadaan alutsista atau barang jasa lainnya di sektor pertahanan yang menguntungkan segelintir orang atau kelompok,” kata Al Araf dikutip dari Kompas, Kamis (16/3/2023).
Menurutnya, Indonesia sudah semestinya terus berupaya membangun kemandirian pertahanan dengan mengutamakan industri dalam negeri dan industri strategis lainnya yang menunjang sektor itu.
Jika pola seperti itu diterapkan, maka pilihan membeli dari luar negeri atau impor adalah opsi yang paling akhir. Akan tetapi, kata Al Araf, yang terjadi justru pemerintah cenderung menikmati impor senjata dengan alasan industri dalam negeri belum mampu.
“Padahal kemampuan industri dalam negeri sebenarnya audah cukup mempuni, hanya saja tidak ada komitmen dukungan pemerintah dan konsumen dalam negeri yang akan memesan dan membelinya,” ujar Al Araf.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menegur Kemenhan dan Polri agar membeli seragam dan senjata buatan dalam negeri. Menurut Jokowi, produk industri tekstil dan persenjataan dalam negeri sudah bersaing, dan bahkan produknya sudah diekspor.
Jokowi memaklumi jika Kemenhan mengimpor alat utama sistem persenjataan (alutsista) berteknologi tinggi seperti pesawat tempur, peluru kendali, atau kapal perang. “Tapi kalau senjata, peluru, kita sudah bisa. Apalagi hanya sepatu, kenapa harus beli dari luar?” kata Jokowi dalam pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Ia meminta Kemenhan dan Polri mengutamakan membeli produk dalam negeri untuk pengadaan senjata, peluru, hingga seragam. “Saya minta di Kemenhan, di Polri, seragam militer. Kita ini sudah bikin, ekspor ke semua negara, eh kita malah beli dari luar, sepatu, senjata, kita bisa bikin lho,” ucap Jokowi.
Ia juga menyebutkan bahwa sudah berulang kali menekankan agar seluruh jajaran pemerintah menggunakan produk dalam negeri guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Dengan kita membeli produk-produk dalam negeri, otomatis pertumbuhan ekonomi kita akan naik, kemudian juga barang-barang produksi kita sendiri juga bisa kita gunakan,” kata Jokowi.
Ia berulang kali mengingatkan jajajaran pemerintah pusat dan daerah untuk membeli produk-produk dalam negeri. “Saya hadir terus, kenapa saya hadir, karena saya lihat ini sangat strategis dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita,” pungkas Jokowi. [wip]