(IslamToday ID) – Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Agus Jabo Priyono mengatakan ada pihak yang ingin menjegal partainya supaya tak lolos verifikasi faktual yang dilakukan oleh KPU. Ia menuding ada kekuatan politik besar yang berusaha menggagalkan verifikasi faktual.
Agus mulanya menyampaikan ada empat masalah yang dihadapi Partai Prima dalam verifikasi faktual. Di antaranya terkait verifikator di lapangan hingga masalah administratif.
“Jadi pertama adalah problem teknis yang dilakukan oleh verifikator di lapangan, ketika menemukan anggota misalkan langsung di TMS (tidak memenuhi syarat)-kan. Yang kedua adalah problem-problem administratif, bahwa aturan-aturan yang mestinya dilaksanakan untuk melandasi proses verifikasi faktual tersebut itu tidak dilaksanakan,” kata Agus di kantor DPP Prima, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2023).
Ia lantas menyebut ada upaya intimidasi kepada kader partainya. Ia menuding upaya intimidasi itu berasal dari partai politik besar.
“Kami meyakini bahwa di belakang kekuatan-kekuatan yang mengintimidasi ini ada kekuatan besar, dan itu kekuatan-kekuatan politik yang memang sejak awal dalam proses verifikasi yang ada di KPU itu mereka tidak ingin Prima ikut dalam Pemilu 2024,” lanjutnya dikutip dari DetikCom.
Menurut Agus, persoalan politik yang membayangi verifikasi faktual Partai Prima berkenaan dengan partai besar. Ia menyebut upaya penjegalan itu dapat terlihat di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II dengan KPU, Bawaslu, hingga DKPP.
“Bagaimana kemudian di Komisi II wakil-wakil rakyat yang latar belakangnya adalah partai-partai politik besar itu tidak memahami demokrasi, tidak menghargai demokrasi, dan menginginkan supaya Prima tidak ikut pemilu 2024,” tutur Agus.
Meski demikian, ia mengaku tak tahu apa motif partai besar itu untuk menghalangi verifikasi faktual Partai Prima. Namun, ia meyakini salah satunya lantaran Prima anti-oligarki.
“Terasa sekali usaha-usaha penjegalan terhadap Partai Prima itu ada, terasa sekali. Kita berusaha terus bertanya ke sana, ke mari, juga kemudian mendiskusikan apakah ini ada problem ideologi? Kalau problem ideologi asas kita Pancasila, semestinya tidak ada persoalan, kan begitu,” tutur Agus.
“Apakah karena kemudian pada waktu deklarasi kita mengatakan bahwa garis politik Prima adalah anti-oligarki gitu lho. Apakah kemungkinan pernyataan garis politik yang kemudian membuat mereka takut, membuat mereka terganggu gitu?” imbuhnya. [wip]