(IslamToday ID) – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus mengkritik pernyataaan bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan soal relasi pejabat dan pedagang. Ia menilai seharusnya hal itu menjadi otokritik bagi dirinya dan partai yang mendukungnya.
Menurut Lucius, pernyataan Anies seharusnya tak ditujukan spesifik pada orang atau pihak tertentu. Sebab, katanya, hal itu terjadi hampir pada semua kekuatan politik yang mempraktikkan hal yang sama. Mereka menjadikan partai politik sebagai kendaraan politik para pengusaha.
“Anies mestinya harus melakukan otokritik pada dirinya sendiri maupun parpolnya. Ketika Anies menyampaikan ke publik, ia seolah-olah lupa bahwa di sekitar dirinya praktik relasi pedagang dan politisi itu juga terjadi,” kata Lucius dikutip dari Republika, Rabu (24/5/2023).
Ia menyampaikan bahwa fakta politik hari ini menyebutkan adanya relasi yang kuat antara pejabat dan pedagang atau pengusaha. Tata kelola parpol yang semuanya cenderung oligarkis, menurutnya, memelihara dengan baik relasi penguasa dengan pengusaha tersebut.
Bahkan parpol yang mengaku memiliki sistem kaderisasi yang baik pun pada akhirnya harus berkompromi dengan pengusaha demi kelangsungan hidup parpol tersebut. Tanpa dukungan finansial pengusaha, roda partai akan keropos jika hanya mengandalkan sumbangan atau iuran anggota.
Lucius mengatakan, tidak ada parpol yang akan bersih dari relasi saling memanfaatkan dengan pedagang atau pengusaha.
“Itu fakta dan Anies mestinya tak perlu sangat bangga mengungkapkan hal itu. Bahkan ia tak seharusnya mengeluarkan kritik ke publik soal hal itu, karena ia sendiri mestinya sadar sebagai politisi bahwa ia tak bisa leluasa untuk mengatur pengusaha yang membiayai akomodasi kampanye dirinya ataupun parpol pengusungnya,” jelas Lucius.
Ia menilai pernyataan Anies hanya didasarkan pada aspek politis elektoral. Anies, katanya, ingin mendapatkan dukungan dari publik yang mungkin percaya kalau dirinya bebas dari cengkeraman pedagang dalam politiknya. [wip]