ITD NEWS (SOLO)— Sederek Ecobhinneka terus melakukan langkah konkritnya untuk menyebarkan merawat kerukunan dan cinta lingkungan. Salah satunya melakukan pelatihan kepenulisan laporan studi Eco Bhinneka bertempat di Hetero Space, Jebres Solo.
Para peserta mendapatkan bekal bagaimana membuat dokumentasi berupa tulisan yang tentunya didasari dengan pengetahuan.
Pelatihan ini menghadirkan pembicara dari Pemimpinan Redaksi Majalah Suara Aisyiyah yakni Hajar Nur Setiawati, S.S, S.Thi, M.A dan Dede Dwi Kurniasih dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah.
Teknik Cerita Perubahan
Hajar menyampaikan materi mengenai menulis good practice. Peserta mendapatkan materi tentang teknik penulisan agar karyanya menjadi menarik dengan teknik cerita perubahan.
Pertama sebuah tulisan harus berdampak yaitu memberi manfaat seperti mampu mengatasi masalah atau memaksimalkan potensi. Kedua, inovatif artinya ada keterbaruan atau inovasi, dan ketiga berkelanjutan praktek tidak hanya sekali bahkan terus dikembangkan.
Cerita perubahan yang disampaikan oleh seorang penulia bisa menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi serangkaian proses yang dikembangkan organisasi untuk menciptakan, mengumpulkan, mengolah mendeskripsikan dan menggunakan pengetahuan organisasi tersebut. Proses produksi pengetahuan yakni menciptakan, mendokumentasikan, mengolah, mempublikasikan, dan menggunakan.
Kelebihan menceritakan tentang perubahan bisa menjadi salah satu bagian dari monitoring evaluasi dan pembelajaran menempatkan penerima manfaat sebagai subjek monitoring evaluasi, bisa memberikan gambaran dampak program dan bagaimana perubahan terjadi. Bentuk penulisannya bisa berupa berita kisah ataupun jurnalisme tutur.
Analisis Gunung Es
Sementara Dede menyampaikan tentang analisis gunung es. Materi ini digunakan untuk memotret cerita untuk membangun tulisan yang mendetail.
Analisis gunung es merupakan analisis terhadap fenomena yang bersifat kompleks dalam organisasi atau masyarakat dikembangkan oleh Sange dan Hamilton. Analisa ini melihat kecenderungan perilaku struktur, cara pandang serta kecenderungan masyarakat.
Banyak cerita perubahan dari masalah kemudian muncul perilaku baru. Seharusnya Ketika masalah muncul, kita lihat perilaku masyarakat, tokoh dan pemerintah, maka akan muncul program sebagai langkah solusi.
Testimoni peserta dari Pak Sunar tokoh agama Budha, “Banyak isu-isu yang dikatakan Bu Dede tentang teologi, bisa jadi fondasi dasar, selain itu pelatihan ini memberi pengalaman yang bagus, sehingga ke depan dari para sederek bisa memberikan testimoni yang positif,”.
Tindak lanjut program ini adalah sayembara tulisan dengan tema Kerukunan Kelestarian Lingkungan. Lima belas Karya terbaik akan dibukukan dan mendapatkan hadiah. (Kukuh)