(IslamToday ID) – Anggota Bidang Pengawasan Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aliyah mengakui masih ada beberapa tayangan acara televisi yang dianggap masyarakat melakukan promosi LGBT. Meski penindakan disebutnya ranah KPI, ia menganjurkan masyarakat untuk terus ikut mengawasi program-program televisi.
“Kalau pun masih ada, kita menganjurkan masyarakat untuk terus mengawasi, mana nih tayangan yang dianggap tidak memberikan edukasi kepada penonton,” kata Aliyah dikutip dari Republika, Rabu (31/5/2023).
Ditanya soal viral program Brownis yang menampilkan lelaki gemulai berpakaian perempuan dan mengajak atlet disabilitas untuk senam, Aliyah tak menampiknya. Menurutnya, KPI sudah merencanakan pemanggilan meski belum memberikan sanksi.
“Kita akan panggil terlebih dahulu, ini loh ada fenomena bahwa tayangan ini tidak layak, tolong diperbaiki lagi host atau talent-nya,” jelasnya.
Aliyah menjelaskan, pemanggilan KPI kepada televisi terkait bisa memberikan saran kepada program untuk tidak menggunakan talent tersebut kembali atau pun meminta talent dan host berpenampilan layaknya kodrat yang sesuai.
“Jangan kemudian lemah gemulai, kalau lelaki ya berpenampilan laki-laki,” tegasnya.
Tayangan yang menampilkan unsur LGBT ini, menurutnya, memang membuat banyak masyarakat risau. Karena itu, ia pun heran dengan lembaga penyiaran yang masih menampilkan talenta yang lemah gemulai tersebut.
“Banyak kok talent, kenapa sih yang dipanggil si A misalnya. Kemudian ada lagi pelatih senam yang lagi viral di Brownis itu. Kenapa harus mereka yang dipanggil,” jelas Aliyah heran.
“Karena mereka punya komunitas-komunitas tersebut. Nah ini juga meresahkan masyarakat. Ini KPI sudah melakukan teguran,” pungkasnya. [wip]