(IslamToday ID) – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai peta dukungan terhadap calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa berubah tergantung situasi dan kondisi perpolitikan saat ini.
Menurutnya, proses penentuan capres masih membutuhkan waktu yang panjang. Sebab, jadwal pendaftaran di KPU terhitung masih 5 bulan lagi.
Fahri pun mengkritik manuver sejumlah partai politik koalisi, termasuk para capres yang diusungnya, yang terlihat makin intensif. Baginya, apa yang dilakukan para elite itu hanyalah drama dan tidak bermanfaat bagi rakyat.
“Di masa lalu (pemilu sebelumnya) calon-calon itu baru muncul last menit, bahkan dalam hitungan 1×24 jam. Artinya, pertemuan-pertemuan ini sebenarnya, sekali lagi hanya sebuah drama,” katanya dikutip dari RMOL, Senin (19/6/2023).
Fahri sependapat jika pertemuan para elite parpol mengarah ke perdebatan substansial, misalnya dalam rangka membuka platform koalisi ke depan. Menurutnya, koalisi yang ada saat ini hanya drama untuk memancing pemberitaan saja, yang konteksnya hanya sekadar pertemuan belaka.
Sementara, publik sebetulnya ingin tahu apakah ada efek pada kebijakan negara di masa yang akan datang. “Karena sekali lagi, tidak ada problem dalam aturan pemilu presiden menggunakan PT 20 persn,” ujar Fahri.
Terakhir, ia mengingatkan para elite sadar bahwa pemilu bagi rakyat adalah tentang memilih pemimpin dengan berbagai latar pemikiran dan janji-janjinya dan track record untuk yang akan datang.
Ia berharap para parpol tidak sekadar basa-basi untuk mencari tahu siapa pemimpin nasional yang akan ditawarkan kepada masyarakat. “Apa yang dia (calon pemimpin) pikirkan, mau dibawa ke mana bangsa ini?” pungkasnya. [wip]