(IslamToday ID) – Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor membantah pernyataan bahwa pimpinan Al-Zaytun, Panji Gumilang adalah alumninya.
Seperti diketahui sosok Panji Gumilang tengah menjadi sorotan publik setelah terang-terangan memperlihatkan ajarannya yang kontroversial kepada publik.
Sekadar informasi, Panji Gumilang tersebut lahir di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kota Gresik, Jawa Timur. Ia sempat mengaku sebagai lulusan Ponpes Gontor.
Panji disebut memang pernah mengenyam pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) usai menamatkan Sekolah Rakyat (SR) di Gresik, namun nyatanya tidak sampai lulus.
Sebab setelah mondok di Gontor itulah ia melanjutkan kuliah Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga menjadi pimpinan Ponpes Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.
Dosen Unida Gontor Bambang Setyo Utomo mengatakan kontroversi Paji Gumilang memang sempat menjadi buah bibir para guru di Gontor. “Sempat dibahas dan disinggung juga saat perkumpulan guru,” ujarnya dikutip dari Law-Justice, Rabu (28/6/2023).
Bambang menegaskan tak akan gegabah dalam membeberkan informasi terkait hal sensitif tersebut. Ia memilih untuk menunggu hasil koordinasi dengan para kiai terkait pernyataan kontroversial Panji Gumilang mengenai pendidikannya di kampus ternama tersebut.
“Informasi lebih lanjut kami akan sampaikan lagi, karena masih dikoordinasikan dengan beliau (kiai),” pungkas Bambang.
Riwayat Pendidikan
Dikutip dari berbagai sumber, sebelum mengenyam studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Panji diketahui memulai pendidikan formalnya di Sekolah Rakyar (SR).
Setelah lulus ia melanjutkan pencarian ilmunya ke Pondok Pesantren Modern, yakni di Ponpes Darussaalam Gontor (PMDG), hal ini diketahui dari sebuah tesis Program Pascasarjana IAIN Ponorogo (2019).
Tesis tersebut diketahui berjudul “Implementasi Karakter di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo” yang disusun oleh Iif Atikah. Dimana dalam tesis tersebut menerangkan sederet nama-nama orang penting yang merupakan alumni pondok tersebut.
Seperti di antaranya tokoh Islam Indonesia Hasyim Muzadi, mantan Menteri Agama Indonsia Lukman Hakim Saifudin, dan masih banyak nama lagi.
“Muhammad Maftuh Basyuni mantan Menteri Agama RI, Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua MPR RI, Adnan Pandu Praja, Abdussalam Panji Gumilang pimpinan Pesantren Al-Zaytun Indramayu,” tulis Iif dalam tesisnya.
Sebelumnya, nama Panji Gumilang menjadi sorotan karena pernyataan-pernyataan dan tata cara ibadah menyimpangnya yang diduga keluar dari akidah Islam.
Seperti cara salat Id yang tak lazim, pernyataan mazhab Bung Karno yang dipakai di Al-Zaytun, taubat dosa zina hanya dengan membayar sejumlah uang, hingga menyebut Al-Quran bukan merupakan kalam Allah, melainkan hasil pemikiran Rasulullah.
Adapun sederet kontroversi yang sangat membekas ialah mengubah salam dan menyanyikan lagu Yahudi, tak perlu melaksanakan haji di Arab melainkan dilaksanakan di Indramayu saja, juga wanita boleh menjadi imam dan khatib. [wip]