(Islam Today ID) – Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Mengungkapkan langkah kader PDI Perjuagangan (PDIP) memberi sinyal mendukung bakal calon presiden (capres) Koalisi kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto mengindikasikan sikap tidak Senada dengan partai pengunsung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden .
Hal tersebut dinilai salah satu Kader PDIP Budiman Sudjatmiko yang memberikan sinyal dukungannya kepada Menteri Pertahanan (Menhan) itu.
“Gelagat mengikuti dukungan Jokowi ke Prabowo, bisa jadi karena arah capres itu kan ke Prabowo dan kita lihat Budiman Sudjatmiko aktivis kader PDIP dan orang dekat Jokowi. Kalau dia dukung Prabowo mungkin bisa jadi juga sudah mengikuti arah dukungan Jokowi,” kata Ujang (20/7/23)
Ia menuturkan kondisi tersebut menguatkan adanya ketidakompakan di internal Partai berlogo banteng bermoncong putih itu.
“Karena memang kan parpol sesungguhnya tidak ada yang sempurna, tidak mungkin tidak ada masalah, pasti sehebat apapun, sekuat apapun partai itu, ada masalah,” ucap Ujang dikutip dari Medcom.
Ia menilai kondisi itu harus menjadi perhatian dan dibereskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jika dibiarkan, maka banyak kader lain yang bersikap senada mendukung Prabowo.
“Ada problem sendiri di internal PDIP yang harus dilakukan Megawati, bahwa ini tantangan yang harus diselesaikan oleh PDIP. PDIP tidak bisa menyelesaikannya maka ya akan banyak lagi yang muncul mendukung Prabowo. Tentu ini tidak bagus akan merugikan PDIP dan merugikan Ganjar dalam konteks untuk bisa bersaing di Pilpres 2024,” ujar Ujang.
Sebelumnya, Aktivis 98 yang juga politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Budiman Sudjatmiko pada Selasa (18/7/2023) malam, menyambangi kediaman Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto di Kartanegara menyisakan sejumlah pertanyaan.
Dalam pertemuan yang berlansung selama dua jam itu, Budiman mengatakan kedatangan dia ke mantan Danjen Kopassus itu atas nama pribadi dan tidak mewakili partai. Dia pun mengapresiasi Prabowo dalam memperjuangkan bangsa.
“Saya apresiasi, ajak Pak Prabowo ayok jalan terus. Mudah-mudahan, kita beri dukungan agar orang-orang baik bangsa ini, seperti Pak Prabowo (agar) tidak terus diganduli masa lalu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budiman mengatakan dirinya yang pernah berhadapan dan bersebrangan dengan Prabowo di masa lalu menilai memang perlu menyelamatkan demokrasi.
“Saya sebagai orang yang pernah berhadapan dengan beliau tadi bertemu dengan cara pandang ini bangsa harus diselamatkan, demokrasi harus diselamatkan,” kata Budiman.
Prabowo yang disambangi ‘lawannya’ sebelum reformasi itu mengaku terharu atas kedatangan Budiman Sudjatmiko.
“Kita bicara, ternyata banyak pemikiran kita yang sama,” ujar Prabowo.
“Bahwa di tengah keadaan global seperti ini, tantangan-tantangan yang kita hadapi tidak ringan, keberhasilan-keberhasilan kita masih dihadapi oleh cobaan-cobaan, tantangan-tantangan yang berat, kita menghadapi kondisi geopolitik, persaingan antara negara-negara besar yang membawa dampak bagi kita,” tutupnya.[mfh]