(Islam Today ID) – Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy adalah Bakal calon Wakil Presiden (Bacawapres) alternatif yang akan di ajukan PAN Selain Menteri BUMN, Erick Thohir pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Ia menilai Muhadjir dikenal sebagai sosok yang berpengalaman, mulai dari memimpin perguruan tinggi hingga menduduki beberapa jabatan menteri.
“Dia ini (Muhadjir Effendy) orang yang sudah punya pengalaman. Pengalaman pertama mengelola kampus Universitas Muhammadiyah Malang. Dia rektor di sana sampai beberapa periode dan Universitas Muhammadiyah Malang itu maju. Perkembangannya luar biasa pesatnya,” kata Saleh ,Kamis (20/7/23).
“Kemudian, habis itu dia diangkat jadi Menteri Pendidikan. Saya kira selama periode lalu itu juga bagus. Sekarang, jadi Menteri PMK. Saya kira juga, performanya bagus. Kan nggak ada ria-ria juga yang berkenaan dengan dia,” sambungnya.
Ia mengatakan, awalnya PAN masih menaruh harapan pada Zulkifli Hasan. Namun, Menteri BUMN Erick Thohir muncul dan akhir-akhir ini ada perkembangan di PAN yang mengusulkan tokoh-tokoh Muhammadiyah diangkat sebagai cawapres seperti Menko PMK Muhadjir Effendy.
“Dan sebagai tokoh Muhammadiyah itu dia memang sudah diyakini oleh Muhammadiyah bisa mengerjakan tugas-tugas kenegaraan seperti itu. Maka dia yang di usulin namanya oleh PP Muhammadiyah untuk jadi menteri dalam kabinet Jokowi ini,” Sebut Saleh.
Bahkan di Muhammadiyah, sosok Muhadjir telah dikenal memiliki banyak pengalaman sejak dulu. Mulanya seorang aktivis mulai dari HMI hingga menjadi Pengurus Pimpinan Pusat Wakil Ketua PP Muhammadiyah.
“Dalam konteks itu karena ada pengalaman, jaringan, dia kan aktivis dulu dari HMI kemudian di Muhammadiyah sampai sekarang masih pengurus Pimpinan Pusat Wakil Ketua PP Muhammadiyah,” ungkap Saleh.
Lalu, ia menilai Muhadjir sosok yang solutif dalam berfikir memecahkan suatu masalah.
“Cara-cara berpikir di dia untuk menyelesaikan masalah itu biasanya berbeda dengan cara orang melihat masalahnya. Sehingga solusi yang diberikan pun lebih mendasar, bisa menyelesaikan dan menyentuh persoalan yang sesungguhnya. Dan atas itulah mungkin yang menurahkan prestasi-prestasi kerja,” puji Saleh.[mfh]