(IslamToday ID) – Presiden Jokowi menjawab tudingan soal isu uji materi batas usia calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) untuk mengakomodasi putranya, Gibran Rakabuming Raka. Jokowi meminta agar semua pihak untuk tidak menduga-duga.
“Jangan menduga-duga. Jangan berandai-andai,” kata Jokowi di Pasar Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023).
Jokowi menjawab pertanyaan ada dugaan uji materi batas usia minimal capres-cawapres untuk meloloskan Gibran jadi pasangan Prabowo Subianto.
Jokowi menegaskan tidak akan mengintervensi uji materi yang dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) itu. Ia menekankan uji materi itu merupakan urusan yudikatif. “Saya nggak mengintervensi, itu urusan yudikatif,” ujarnya dikutip dari DetikCom.
Sebelumnya, pada Selasa (1/8/2023) lalu, DPR dan pemerintah memberikan keterangan dalam sidang uji materi terhadap UU No 7 Tahun 2017 mengenai batas minimal usia capres-cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun. DPR dan pemerintah memberikan sinyal setuju dengan batas usia capres-cawapres menjadi 35 tahun itu.
Isu bahwa permohonan itu untuk meloloskan Gibran menjadi cawapres pun menyeruak. Gibran, yang kini berusia 35 tahun, diisukan akan berpasangan dengan Prabowo Subianto. Namun, Gibran sudah membantah tegas isu tersebut.
“Saya nggak ngikuti berita itu ya. Saya tidak mengikuti berita itu, lebih pas pertanyaannya ditujukan kepada yang menggugat. Kemungkinan sing pengin yang menggugat, ojo kabeh dicurigai aku (jangan semua curigai saya), aku itu nggak ngapa-ngapain lho,” kata Gibran, Kamis (3/8/2023).
Ahli hukum tata negara Denny Indrayana mengatakan gugatan yang dilayangkan PSI dan Partai Garuda itu bukan semata tentang perkara konstitusionalitas syarat umur capres-cawapres. Bukan juga sekadar tentang dugaan kuat kepentingan politik praktis Pemilu 2024.
“Tetapi lebih terangnya adalah terkait dengan opsi dan skenario Jokowi untuk membuka kemungkinan Gibran menjadi kontestan dalam Pilpres 2024,” katanya lewat akun media sosial X, platform yang sebelumnya dikenal dengan nama Twitter, dikutip Jumat (4/8/2023).
Denny sengaja tidak menyebut spesifik opsi Gibran cawapres. Sebab, ada kemungkinan godaan untuk menjadi capres juga bisa diamini sekalipun peluang itu lebih kecil.
Cara membacanya, adalah melihat aksi PSI sebagai salah satu pemohon. Rekam jejak partai pimpinan Giring Ganesha ini adalah cerminan alias bayang-bayang arah politik Jokowi. “Bahasa yang sekarang digunakan PSI, tegak lurus pada Jokowi,” sambung Denny.
Artinya, pengajuan uji materi syarat umur tidak bisa dibaca secara sederhana untuk memperjuangkan usia muda. Tetapi adalah agenda dan skenario PSI untuk membantu Jokowi. [wip]