(IslamToday ID) – Politikus PDIP Andreas Pareira menyoroti dua kader partainya yang seolah tengah diperebutkan oleh parpol lain untuk kepentingan Pilpres 2024, yakni Presiden Jokowi dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya, Jokowi diperebutkan terkait restu dan “endorse” posisi capres 2024, sementara nama Gibran saat ini juga santer dibicarakan terkait peluang maju sebagai cawapres 2024 apabila MK nantinya mengabulkan gugatan soal batas usia capres-cawapres dari minimal 40 tahun menjadi 35 tahun.
“Apakah rakyat suka melihat itu tadi, yang bapaknya direbut, anaknya pun mau disikat juga?” kata Andreas dalam acara ‘Political Show’ CNN Indonesia TV, Senin (14/8/2023) malam.
Kendati PDIP, menurutnya, bangga lantaran kader partai “laku” disorot partai lain, namun Andreas juga mempertanyakan kepantasan politik terkait hal itu. Ia pun meminta agar para parpol tidak membebani dua kadernya itu.
Jokowi misalnya yang tengah dibicarakan sebagai sosok di balik merapatnya PAN dan Golkar ke Prabowo. Pun dua partai itu juga membuka peluang mengusung Gibran sebagai cawapres Prabowo.
Adapun MK kini tengah memproses tiga gugatan soal batas usia capres-cawapres. Gugatan masing-masing dilayangkan oleh politikus PSI, Partai Garuda, dan dua kepala daerah dari Gerindra.
“Jadi kalau saya sebagai kawan dari teman-teman kader itu, janganlah bebankan terlalu banyak pada bapak dan anak ini, sehingga mereka terlalu terbebani dengan itu,” katanya.
Namun di sisi lain, Andreas juga enggan menanggapi perihal isu yang menyebutkan Jokowi mendukung Prabowo daripada Ganjar Pranowo. Ia hanya meminta publik untuk menilai, mana gestur politik yang original dan artificial.
Andreas juga menyebut PDIP sudah terbiasa “dikeroyok”. Ia mengenang pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) yang diusung PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, dan PKPI pada Pilpres 2014 sebagai bahan cerminan.
Kala itu dukungan partai besar lebih banyak mengalir ke pasangan Prabowo-Hatta Radjasa. Namun, Jokowi-JK yang memenangkan kontestasi. “Pendekar itu kalau dikepung malah tambah terlatih dan jago,” pungkas Andreas. [wip]