(IslamToday ID) – Bertempat di tengah pemukiman warga di Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, terdapat sebuah masjid dengan sejarah panjang, salah satu saksi bisu perkembangan agama Islam di DKI Jakarta. Warga mengenalnya Masjid Jami Al Anwar.
Sekilas, masjid ini tak terlihat tua, karena bagian bagunan sudah tampak modern dan di perkirakan sudah 13 kali di renovasi. Namun, siapa sangka bahwa masjid tersebut sudah berdiri sejak abad 16.
“Masjid ini, secara de facto sudah ada 1570, abad 16, asalnya Masjid Al Anwar ini merupakan masjid ghoiru Jami’ atau Musholla, ” ujar Rasyid Makdum salah satu pengurus dan tokoh Sejarah di Masjid Jami Al Anwar. Dia mengklaim bahwa Masjid Jami Al Anwar adalah masjid tertua di Jakarta lewat keterangannya.
Meski di perkirakan sudah 13 kali renovasi, ada keunikan masjid tersebut yang masih tetap di pertahankan hingga kini, yakni keberadaan 12 tiang pondasi yang terbuat dari kayu jati asli Jawa Timur urunan dari 12 desa pada masa itu. Menurut Rasyid 12 tiang tersebut juga memiliki nilai tersendiri yang menandakan kekompakan dari para Ulama terdahulu.
“Jadi tiang 12 ini, satu tiang itu uranan satu desa, jadi satu desa satu tiang pada waktu itu, sekitar 500 tahun. Dalem tiang ini kayu jati, kayu jati Jawa Timur, dulu 12 desa, jadi secara kekompakan dari mulai depok, Bekasi, pulo gadung, kemayoran, matraman ini bergabung, ulama dulu kompak semacam panislamisme,” imbuhnya.
Terlebih, menurut Rasyid Masjid Jami Al Anwar ini, dulunya tak hanya menjadi tempat ibadah shalat masyarakat setempat. melainkan digunakan juga untuk syiar dan tarbiyah agama Islam di Jakarta.
Di Masjid Jami Al Anwar juga terdapat dua makam yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun. Makam tersebut merupakan makam Datuk Ali bin Datuk Umar serta makam Datuk Umar bin Datuk Ibrahim. Datuk Umar merupakan perintis pertama masjid ini hadir di tengah masyarakat. Lokasi makam itu sendiri berada di bagian pojok kanan belakang masjid.
Lebih lanjut, Rasyid mengatakan Masjid Jami Al Anwar ini sudah masuk dalam “Situs Sejarah”. ” Udah masuk cagar budaya, kita masuk situs sejarah karena lebih dari 500 tahun,” ucapnya.(hzh/fjr)