(IslamToday ID) – PDIP memutuskan tidak memecat putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dari partai untuk menghindari keributan dan menjadi objek playing victim. Hal itu diungkapkan oleh politisi senior PDIP Aria Bima.
Adapun status keanggotaan Gibran di PDIP menjadi sorotan lantaran Walikota Solo itu resmi menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. Sementara itu, PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Kita diam, kita tidak ingin itu menjadi keributan dan dijadikan playing victim seolah-olah kita didorong-dorong oleh media untuk terkait hal pemecatan (Gibran),” kata Aria Bima dikutip dari Kompas, Senin (30/10/2023).
Ia protes karena adanya sejumlah pihak yang terus mengejar reaksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait pemecatan Gibran. Namun demikian, katanya, PDIP memutuskan untuk tidak bertindak reaktif.
Aria Bima mengatakan, kasus ini diserahkan kepada DPP PDIP. “DPP PDIP sudah biasa meng-handle masalah itu,” ujarnya.
Aria Bima juga meminta semua pihak lebih memberikan perhatian terhadap adu gagasan dan visi misi bakal capres-cawapres ketimbang isu Jokowi dan Megawati pecah kongsi. Menurutnya, saat ini terdapat framing untuk menggeser perhatian publik dari tiga kandidat capres-cawapres ke konflik Megawati dan Jokowi.
“Framing media, baik itu medsos, media mainstream, media online dibuat mungkin juga oleh timnya Pak Prabowo,” tutur Aria Bima.
Sebelumnya, status keanggotaan Gibran di PDIP menjadi sorotan. Gibran tidak mendapatkan sanksi berupa pemecatan setelah menyeberang menjadi bakal cawapres Prabowo.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyatakan, partainya tidak perlu menerbitkan surat pemberhentian Gibran dari keanggotaan PDIP. Menurutnya, secara etika politik dan penilaian publik, Gibran sudah keluar dari PDIP karena menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
“Tanpa adanya surat resmi pemberhentian Mas Gibran dari DPP partai, maka sesungguhnya secara etika politik dari dalam hatinya dan dari penilaian publik, Mas Gibran sudah keluar dari PDI Perjuangan itu sendiri,” kata Basarah, Sabtu (28/10/2023). [wip]