(IslamToday ID) – Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro berpendapat PDIP berpotensi kehilangan suara elektoral jika terang-terangan berkonfrontasi dengan Presiden Jokowi. Sebab, sebagian pemilih PDIP merupakan pendukung loyal Jokowi. Menjauhi Jokowi bisa berarti menjauhi pemilih PDIP.
“Apabila menunjukkan sikap berkonfrontasi secara terbuka, itu akan berdampak negatif terhadap prospek elektoral PDI Perjuangan pada Pemilu 2024, karena akan menjauhkan pemilih Jokowi dari PDI Perjuangan,” kata Bawono dikutip dari Kompas, Selasa (31/10/2023).
Temuan survei Indikator Politik Indonesia periode 16-20 Oktober memperlihatkan bahwa 24,9 persen responden memilih PDIP karena suka dengan figur Jokowi.
Menurut Bawono, PDIP menyadari kecenderungan ini. Oleh karenanya, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu enggan berhadap-hadapan langsung dengan Jokowi meski merasa dikecewakan.
PDIP hanya melempar sentilan ke presiden dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang bermanuver menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.
Jika PDIP mengambil sikap lebih frontal, seperti menarik para menteri dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi, hal itu justru bisa jadi bumerang buat partai banteng.
“PDIP berhitung betul apabila melakukan respons keras atau katakanlah konfrontasi secara terbuka terhadap keluarga Jokowi pasca deklarasi Gibran sebagai pendamping Prabowo. Mereka berpotensi akan kehilangan pemilih yang memiliki simpati atau rasa kesukaan terhadap Jokowi,” ujar Bawono.
Ia melanjutkan, PDIP tengah memainkan strategi politik dengan menggulirkan narasi bahwa mereka ditinggalkan oleh Jokowi. Harapannya, publik dapat bersimpati kepada PDIP, bukan pada Jokowi ataupun Gibran. Dengan demikian, dukungan rakyat untuk partai banteng tetap terjaga.
“Dengan mengatakan Presiden Joko Widodo telah meninggalkan PDIP, tampak seolah PDIP hendak membangun persepsi mereka terzalimi dari sikap Jokowi dan keluarga,” tutur Bawono.
Sebagaimana diketahui, tensi politik antara PDIP dan Jokowi menghangat belakangan ini. PDIP merasa ditinggalkan oleh Jokowi. Sebabnya, Jokowi merestui putra sulungnya yang juga kader PDIP, Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres Prabowo yang tak lain merupakan kubu lawan. [wip]