(Islam Today ID) – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut keinginan berdaulat harus berbanding lurus dengan upaya mencapai kemandirian ekonomi. Menurutnya, hilirisasi menjadi langkah penting untuk mencapai hal tersebut.
“Kalau kita benar-benar mau berdaulat, mau merdeka, ekonomi kita harus benar-benar di tangan kita sendiri,” kata Prabowo dalam ‘Simposium Geopolitik & Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia’ di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (2/11).
Ia melanjutkan, hilirisasi melalui pengolahan bahan baku komoditas menjadi barang siap pakai, akan meningkatkan nilai tambah negara. Prabowo menegaskan, ekonomi Indonesia akan ‘lompat’ bila hilirisasi terus dilakukan.
“Komoditas kita lakukan hilirisasi, (ekonomi) kita akan lompat,” ujar dia.
Dalam forum yang dihadiri 1000 unsur pimpinan TNI tersebut, Prabowo juga memaparkan informasi mutakhir terkait geopolitik dan geostrategis dunia yang berkembang sangat cepat. Dalam konteks itu, ia mengatakan Indonesia hanya memiliki dua pilihan.
“Dari segi geopolitik, pilihannya dua. Kita membangun kekuatan, menjaga kekayaan kita, memakmurkan rakyat kita atau kita terima nasib, menyerah dan jadi medan pertempuran,” jelasnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto membuka ‘Simposium Geopolitik & Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia’ di Kementerian Pertahanan, Kamis (2/11).
Prabowo mengatakan perkembangan geopolitik dan geostrategis dunia yang cepat, berpengaruh pada banyak negara dunia, termasuk Indonesia. Untuk itu, ia memandang perlu menyampaikan situasi tersebut kepada seribu unsur pimpinan TNI dari tiga matra, yakni TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
“Ini saya pandang perlu, karena perkembangan dinamika geopolitik berkembang begitu cepat. Pengaruh di satu wilayah dunia yang kelihatannya jauh dari kita, di era sekarang pengaruhnya luar biasa pada seluruh dunia,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, gambaran situasi global juga dipaparkan oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan; Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman; Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono serta Chief Executive Officer E-System Solutions FZ-LLC, Habib Boukharouba. [mfh]