(IslamToday ID) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, Hermawi Taslim membantah pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahwa pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) juga mengalami tekanan rezim jelang Pilpres 2024.
“Kalau kami biasa saja, biasa saja. Sejauh ini kami belum mengalami yang seperti itu (tekanan). Sejauh ini kami masih bisa mengatasi semuanya. Dan kami juga merasa belum saatnya untuk berkomunikasi dengan paslon lain untuk menghadapi siasat-siasat yang seperti itu,” katanya dikutip dari YouTube TVOne News, Selasa (21/11/2023).
Menurut Hermawi, dalam berpolitik dibutuhkan sebuah sikap kedewasaan, terutama saat menghadapi situasi sulit.
“Kami tidak kehilangan akal dan kami tidak menangis, tidak mengeluh di mana-mana. Kedewasaan dalam berpolitik, kedewasaan dalam menghadapi situasi yang sulit, ya kita diuji. Oleh karena itu, ya kita jangan jumawa, jangan sombong kalau lagi berkuasa. Jangan ngancam-ngancam orang, akibatnya sekarang seperti ini kan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hermawi mengaku tidak ingin terlibat dalam drama-drama politik yang menghabiskan energi.
“Iya jadi energi kita ini kan terbatas. Kita nggak mau main drama. Kita enggak mau dengan segala kepura-puraan. Ada tuh kan yang menangis di depan kamera ya kan, seolah-olah sudah besok dunia kiamat,” tuturnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mendapat tekanan dari pihak lain, mulai dari kader internal partai hingga lembaga survei yang menjadi konsultan politiknya.
“Ya tekanan ada, ya apalagi ini juga berkaitan, kalau kita lihat ya Mahkamah Konstitusi aja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif, apalagi yang lain. Bahkan kita lihat kan sebelumnya Yunarto Wijaya (Direktur Charta Politika), kemudian ada saudara Ulin, kemudian Adian (Napitupulu), saya, jadi berbagai sinyal-sinyal itu sudah ada,” ungkap Hasto.
Selain itu, ia juga menyatakan adanya kesepakatan dengan pasangan AMIN terkait penggunaan suatu instrumen hukum dan merasakan dalam tekanan yang sama.
“Sama, kita menyepakati dengan AMIN juga penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini, kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama,” pungkasnya. [res]