(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung menganggap pertemuan yang dilakukan kubu capres-cawapres nomor urut 1 dan 3 untuk menghadapi kecurangan Pilpres 2024 merupakan hal lumrah dalam politik.
“Saya kira hal biasa, semua partai atau semua calon presiden pasti ada tim bayangan yang melakukan manuvering untuk menduga dua putaran nanti,” kata Rocky dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (3/1/2024).
“Jadi hal yang biasa saja Anies (Baswedan) berupaya mungkin bersahabat, berpolitik dengan Ganjar atau sebaliknya Mahfud yang hubungi Cak Imin,” lanjutnya.
Tak hanya kubu 1 dan 3, Rocky juga mengira hal yang sama dilakukan oleh paslon capres-cawapres nomor 2, Prabowo-Gibran.
“Pasti Gerindra juga ada komunikasi dengan timnya AMIN, timnya Ganjar dan segala macam. Itu hal yang biasa. Memang tidak diperlihatkan di permukaan. Kita tahu politik itu adalah menduga sesuatu yang tidak mungkin,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Rocky juga menyoroti dinamika perubahan politik yang cukup signifikan. Apabila dulu yang memiliki kedekatan antara paslon nomor 2 dan 3, yakni Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri, namun yang saat ini terjadi kedekatan kecenderungan pada nomor 1 dan 3.
“Prinsipnya the enemy of your enemy is my friend. Sama-sama enemy-nya Gibran. Itu yang mempersatukan. Kemungkinan percakapan antara PDIP dengan Anies. (Ini karena) Anies idenya perubahan, sedangkan Gibran tidak mungkin ada perubahan,” terang Rocky.
Menurutnya, dasar adanya pembicaraan antara Anies dan Ganjar adalah karena Gibran tidak ada akan membawa perubahan.
“Prabowo masih mungkin karena Prabowo independen. Sebaliknya, PDIP melihat Gibran sebagai ‘anak nakal’, jadi ada kesepakatan diam-diam antara AMIN dan Ganjar untuk ikut di dalam persetujuan bahwa mereka suatu waktu harus bersama-sama menghalangi Jokowi. Kira-kira begitu,” jelasnya.
Rocky juga menyinggung mengenai elektabilitas paslon nomor 2 yang mengalami kemerosotan karena ulah dari koalisinya sendiri seperti kasus Ade Armando dan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Tidak dipungkiri, itu dapat membuat para pendukung paslon nomor 2 saat ini berpindah haluan.
Rocky lantas memberi masukan kepada Prabowo apabila ingin menaikkan kembali elektabilitasnya harus mampu mengatasi permasalahan dalam kubu internalnya.
“Jadi Prabowo memang harus memadamkan dulu api di dalam kamarnya sendiri (kubu) sebelum bertanding di luar,” pungkasnya. [ran]