(IslamToday ID) – Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menilai pembagian bantuan sosial (bansos) di masa-masa kampanye sarat dengan muatan politik. Menurutnya, bansos itu memang hak rakyat bukan karena kebaikan presiden atau pemerintah.
“Itu (bansos) bukanlah kebaikan personal presiden. Tapi itu adalah uang rakyat yang seharusnya menjadi hak rakyat. Bagi kami selama itu tidak dipolitisasi sah-sah saja,” kata Juru Bicara Timnas AMIN Muhammad Iqbal dikutip dari YouTube TVOneNews, Sabtu (6/1/2024).
Namun, lanjutnya, dirinya melihat yang terjadi di masyarakat tidak demikian. Bansos secara terang-terangan dipolitisasi.
“Tetapi kami melihat bahwa bansos ini berpotensi (dipolitisasi), apalagi Pak Zulhas telah berbicara kalau ini berkat kebaikan Pak Jokowi,” tutur politisi PKS ini.
Sehingga diperlukan pemahaman kepada masyarakat mengenai pemberian bansos agar masyarakat teredukasi bahwa bansos yang mereka terima merupakan kewajiban negara untuk melindungi rakyatnya.
“Jadi tidak ada hubungannya dengan kebaikan seorang pemimpin. Kalau diklaim (bansos), utang itu seharusnya juga diklaim. Jangan hanya bansosnya saja yang dicuri sebagai kebijakan pemimpin, tapi utangnya (tidak), utang negara,” jelasnya.
Sebagai informasi, awal tahun 2024 pemerintah berencana kembali memberikan bantuan kepada masyarakat.
Berikut daftar bantuan soaial yang dibagikan di awal tahun 2024:
-BLT El Nino Rp 400.000/keluarga penerima manfaat (KPM)
-Bansos beras bernilai 10 kg/bulan
-Program Keluarga Harapan (PKH)
Balita dan ibu hamil Rp 3 juta/tahun
Siswa SD, SMP, SMA Rp 900.000-Rp 2 juta/tahun
Lansia dan penyandang disabilitas Rp 2.4 juta/tahun
-Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Rp 200.000/bulan
-Program Indonesia Pintar (PIP)
Bagi siswa SD, SMP, SMA, dan sederajat Rp 1,8 juta [ran]