(IslamToday ID) – Presiden Jokowi menanggapi soal minimnya kenaikan gaji bagi TNI-Polri di era kepemimpinannya yang disinggung dalam debat ketiga capres pada Ahad (7/1/2024) malam.
Diketahui, selama pemerintahan Jokowi kenaikan gaji TNI-Polri hanya terjadi empat kali, sedangkan sebelumnya di pemerintahan SBY kenaikan gaji terjadi hingga sembilan kali.
Menurut Jokowi, banyak hal yang mendasari perubahan dalam jumlah kenaikan gaji bagi TNI-Polri. “Fiskal kita, situasi ekonomi kan berbeda-beda. Kita memutuskan menaikkan atau tidak menaikkan, semua pasti dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang,” katanya dikutip dari YouTube Kompas, Senin (8/1/2024).
Lebih lanjut, Jokowi memaparkan penyebab perubahan yang terjadi di antaranya dilatarbelakangi oleh tekanan eksternal seperti pandemi Covid-19 dan perang dagang. “Kemudian oleh geopolitik yang tidak memungkinkan. Tidak mungkin kita lakukan. Semuanya dengan pertimbangan-pertimbangan dan kalkulasi yang matang.”
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menanggapi penilaian yang diberikan oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo terhadap kinerja Kementerian Pertahanan. Keduanya masing-masing memberikan nilai 5 dan di bawah 5. “Tanyakan ke Menteri Pertahanan,” jawabnya sambil tersenyum.
Sebagai informasi, dalam debat capres ketiga pada Ahad malam, Anies dan Ganjar memberikan nilai merah pada kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Selain diberikan penilaian buruk, performa Prabowo juga dinilai tidak sesuai ekspektasi karena dirinya dinilai tidak mampu memberikan jawaban signifikan atas pertanyaan yang diberikan. [ran]