(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan Presiden Jokowi sengaja tidak akan hadir dalam perayaan HUT ke-51 PDIP yang akan diselenggarakan pada Rabu (10/1/2024).
“PDIP pada 10 Januari akan mengeluarkan statement keras dan itu artinya Jokowi tahu dia akan kena statement kerasnya. Dan dia tidak akan hadir,” kata Rocky dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (9/1/2024).
Ia menganggap perayaan HUT PDIP merupakan saat yang tepat bagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mengambil tindakan terhadap Jokowi.
“Ini momentum paling tepat Mega pidato dan teguran pada Jokowi. Saya kira akan cukup keras. Walaupun belum menyebabkan efek politik yang mengarah pada impeachment (pemakzulan), tetapi sinyal dari PDIP adalah teguran keras atau semacam kritikan keras kepada Presiden Jokowi sebagai kader PDIP yang tidak bermutu,” paparnya.
Rocky menganggap tindakan Jokowi yang tidak akan menghadiri HUT PDIP sebagai langkah tepat. Melihat latar belakang persaingan antara Megawati dengan Jokowi yang cukup sengit.
“Melihat persaingan Mega dan Jokowi mending 10 Januari, mending Jokowi jangan ada di situ (HUT PDIP), karena dia akan sangat tersinggung kalau Mega ucapkan sesuatu. Dan memang sangat mungkin juga sengaja Mega tidak mau mengundang,” ungkap Rocky.
Rocky juga menganggap bahwa tidak diundangnya di acara bergengsi PDIP tersebut lantaran Jokowi sudah tidak lagi dipandang sebagai orang yang layak dihormati. “Artinya Jokowi bukan lagi kader yang diperhitungkan atau dihormati lagi oleh PDIP,” jelasnya.
Mengenai jadwal kunjungan lawatan Jokowi ke negara-negara Asia yang bertepatan dengan perayaan HUT PDIP, Rocky menganggap hanya sebagai alasan.
“Poinnya tetap Jokowi tahu bahwa dia tidak diinginkan sebetulnya. Mungkin ada basa-basi ngundang, tapi dia tidak diinginkan,” kata Rocky.
Pada intinya, Rocky melihat didepaknya Jokowi dari partai yang melambungkan namanya itu hanya soal waktu. “Semua orang menunggu satu statement yang betul-betul telak dari PDIP, Mega terhadap Jokowi,” tutupnya. [ran]