(IslamToday ID) – Peneliti Imparsial Al Araf menilai kalahnya Prabowo Subianto di debat ketiga capres-cawapres lantaran terlalu percaya diri.
“Pak Prabowo ini karena merasa over confidence (terlalu percaya diri), Menteri Pertahanan. Timnya ketika memberikan feeding tidak dianggap, sehingga datang tanpa data, tanpa bahan,” kata Al Araf dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (16/1/2024).
Mantan dosen pertahanan ini lantas mengatakan selain tidak siap, Prabowo juga dianggap memiliki beban dalam debat ketiga kemarin.
“Tidak siap, over confidence, emosi dan fakta-fakta yang disampaikan 01 dan 03 memang masalah yang beredar di publik dan itu pasti akan kemungkinan diserang. Sayangnya tim Pak Prabowo tidak menyiapkan jawaban, akhirnya kacau,” lanjutnya.
Padahal, menurutnya, debat dengan tema pertahanan dan keamanan merupakan sesuatu yang krusial karena tujuannya adalah memberikan jaminan rasa aman kepada rakyat.
“Pertahanan keamanan itu wilayah yang sangat strategis dan sangat penting. Untuk melihat mana kandidat presiden yang dalam jangka lima tahun ke depan bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat. Diskusi keamanan ini golnya memberikan rasa aman dari ancaman perang dan non perang. Gagasan presiden harus keluar di situ,” paparnya.
Tidak berhenti di situ, keadaan Prabowo semakin tidak menguntungkan manakala dua paslon lain memberikan penilaian terhadap kinerjanya selama empat tahun terakhir menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
“Menteri Pertahanan dievaluasi dan tidak bisa menjawab itu, tapi seharusnya bisa menjawab dan menyerang visi misi dua calon lain. Selama menjabat Kemenhan banyak kelemahan dan kelemahan itu menjadi catatan buat Pak Anies dan Pak Ganjar. Dan sialnya kelemahan itu fakta dan sulit untuk dibantah,” ucapnya.
Di sisi lain, Araf menyimpulkan bahwa antara Prabowo dan departemen yang berada dalam Kementerian Pertahanan tidak memiliki hubungan kerja yang baik.
“Dengan kata lain, kondisi politik itu berbahaya jika seorang pemimpin tidak dibarengi dengan team work yang baik. Itu dilihat dari data-data yang tidak dipegang oleh beliau. Padahal beliau Menteri Pertahanan yang membawahi banyak Dirjen. Kalau dia minta data cepat sekali (seharusnya),” ucapnya. [ran]