(IslamToday ID) – Ahli psikologi forensik Reza Indragiri menilai narasi yang melarang masyarakat memilih pasangan AMIN dalam Pilpres 2024 lantaran didukung oleh Ustaz Abu Bakar Ba’asyir hanya didasari rasa ketakutan.
“Mantan narapidana akan dianggap berbuat jahat kembali saya maklum. Tapi ketakutan kepada Abu Bakar Ba’asyir jangan over dosis, jangan berlebihan,” kata Reza dikutip dari YouTube Tribun Timur, Jumat (19/1/2024).
Hal tersebut ia katakan berdasarkan hasil riset di beberapa negara yang menunjukkan bahwa sedikit kemungkinan mantan terpidana terorisme akan mengulangi perbuatannya.
“Tren di sekian negara risiko residivisme mantan terpidana terorisme hanya 2-7 persen saja. Sangat rendah dibandingkan residivisme narapidana yang lain,” ungkapnya.
Ketakutan lain terhadap sosok Ba’asyir, katanya, adalah seorang yang anti Pancasila yang keliru karena sekarang pendiri Ponpes Islam Al-Mukmin Ngruki tersebut sudah banyak berubah.
“Abu Bakar Ba’asyir anti Pancasila sekian tahun silam, sementara belum lama Abu Bakar Ba’asyir yang menunjukkan sikapnya berbalik 180 derajat yang menerima Pancasila bukan lagi sebagai kesyirikan dan memandang NKRI adalah negara dia,” jelasnya Reza.
Menurutnya, ketakutan yang berlebihan tidak semestinya dimiliki masyarakat karena Kemenkumham tentu akan memiliki pengawasan terhadap narapidana-narapidana seperti kasus Ba’asyir.
“Terhadap narapidana kelas berat dalam hal ini Kemenkumham, BNPT menaruh perhatian sangat seksama dengan narapidana mereka. Artinya tidak akan mudah bagi mereka untuk membiarkan terpidana terorisme untuk keluar, mendapatkan keringanan hukuman seperti napi umumnya. Tidak mungkin,” ujarnya yakin.
Sehingga, kata Reza, narasi yang menggiring untuk tidak mendukung paslon 1 oleh Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) tidak berdasar sama sekali.
Dalam kesempatan itu, Reza juga membantah bahwa paslon AMIN juga didukung oleh kelompok ekstrem. “Siapa bilang didukung kelompok ekstrem? Dulu ketika Anies terpilih jadi Gubernur DKI langsung direspons Jakarta akan menjadi Syiria, tapi justru menjadi catatan masa kepemimpinan Anies Baswedan inilah pertumbuhan rumah ibadah selain masjid cukup subur,” ucapnya.
Melalui fakta yang ada lantas Reza meminta bagi kelompok atau individu yang ingin melemahkan elektoral Anies agar tidak menjadikan Ba’asyir sebagai alat. “Jadi jangan karena ketakutan pada individu tertentu tidak (lantas) dipelintir sedemikian rupa menjadi siap dukung mendukung elektoral,” pungkasnya. [ran]