(IslamToday ID) – Penulis Okky Madasari menilai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka sebagai pribadi yang songong. Label itu Okky berikan usai menyaksikan Gibran dalam debat keempat capres-cawapres pada Ahad (21/1/2024) lalu.
“Dengan gayanya yang penuh gimik disrespectfull (dia tidak menghargai forum debat). Kalau dalam bahasa tetangga-tetangga kita, songong,” katanya dikutip dari YouTube Abraham Samad Speak Up, Rabu (23/1/2024).
Tingkah songong yang dilakukan Gibran, kata Okky, lantaran dia merupakan anak presiden. “Kesongongan itu terbentuk dari latar belakang situasi yang dia miliki. Dia merasa punya kekuasaan, punya backup yang bisa melindungi dia. Dia maju juga karena privilege. Dia berada di ruang debat itu karena privilege yang dia miliki,” terangnya.
Secara terang-terangan pula Okky mengatakan bahwa Gibran tidak memiliki kemampuan untuk menjadi cawapres.
“Saya tidak melihat itu (kemampuan). Kita kembali ke sejarahnya dia bisa maju sebagai cawapres. Apa yang terjadi di MK? Dan itu mengkonfirmasi kalau dia belum layak berada di situ, kemampuannya, kualitasnya, bagaimana dia mengelola dirinya, mengelola sikapnya. Itu tidak layak untuk menjadi calon wakil presiden,” ucap Okky.
Ia juga menyinggung soal kemampuan intelektual Gibran yang menurutnya tidak mencerminkan pendidikan tinggi.
“Intelektualisme seseorang tidak semata ditentukan oleh ijazahnya dia lulusan luar negeri, tapi sikapnya tidak mencerminkan seorang intelektual. Seseorang yang terdidik dengan tradisi intelektualisme yang seharusnya ada di perguruan tinggi, tidak ada sama sekali,” jelasnya.
Perilaku Gibran yang keluar dari konteks debat, dikatakan Okky, tidak hanya terjadi pada debat keempat, tetapi juga pada debat sebelumnya.
Okky melihat Gibran belum sepenuhnya mengerti pentingnya forum debat yang diselenggarakan KPU tersebut, lantas menganggapnya hanya sebagai forum cerdas cermat dan tebak-tebakan.
“Saya pikir problem, Gibran juga belum bisa memahami hakikat seorang pejabat publik, apalagi capres-cawapres itu seharusnya berbicara di level kebijakan, level ideologi, dan paradigma pembangunan. Itu yang saya takutkan belum dimiliki oleh Gibran,” tuturnya.
Masih banyaknya kekurangan yang dimilki Gibran semakin memperjelas apabila sosok anak Jokowi itu memang belum mampu untuk memimpin Indonesia lima tahun mendatang. Meski diakui Okky bahwa dia bukan orang yang menolak kepemimpinan anak muda.
“Saya orang yang sangat mendukung kepemimpinan anak muda. Saya mendukung anak muda tampil, tapi ketika ada seorang anak muda yang kapabilitasnya, kemampuannya dipaksakan, jelas memang keberadaan Gibran ini akan menjadi preseden buruk bagi proses demokrasi kita,” tegasnya. [ran]