(IslamToday ID) – Seniman monolog Butet Kartaredjasa melontarkan berbagai kritikan melalui pantun untuk Presiden Jokowi dalam acara kampanye akbar pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Yogyakarta.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sakarepisme Official berjudul “Sindiran Pedas Butet Kartaredjasa untuk Jokowi Lewat Pantun di Kampanye Ganjar”, Butet menyampaikan kritikan pedasnya untuk Jokowi.
Pantun berjudul “Pantun Hajatan Rakyat” itu telah disampaikan Butet saat menghadiri acara kampanye terbuka bertajuk Hajatan Rakyat untuk pemenangan Ganjar-Mahfud di Alun-alun Wates, Kulonprogo, DIY, Ahad (28/1/2024).
“Pantun Hajatan Rakyat. Ada kucing gondol iwak empal, aku marah tak lempar sandal. Jokowi maunya revolusi mental, tapi gagal terjungkal-jungkal,” kata Butet seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (30/1/2024).
Selanjutnya, Butet juga menyindir adanya pihak-pihak yang mengakali hasil survei supaya menang.
“Ngakali survei supaya menang. Jelas, jika menang karena main curang. Satu-satu aku sayang ibu, dua-dua aku sayang ayah. Jutaan Jokower merasa ditipu, penampilannya lugu jebol licik ngakali Mahkamah,” tuturnya.
Tak hanya itu, Butet juga menyampaikan pantun yang berisi tentang perbedaan “tuan” bagi Ganjar-Mahfud dengan “tuan” bagi capres-cawapres yang didukung Jokowi.
“Wong edan gondal-gandul tanpa cawat. Bagi mereka tuanku adalah konglomerat. Gatotkaca tulangnya besi, ototnya kawat. Bagi Ganjar-Mahfud tuanku adalah rakyat,” tutur Butet.
Menurutnya, pemimpin negara seharusnya dihormati semua pihak. Akan tetapi, dirinya enggan menghormati, bahkan muak karena pemimpin negara tersebut memihak.
“Di sini keselamatan negara dijaga Megawati. Di sana sembako wira-wiri dibagi Jokowi. Padahal sembakone milik kita, dari duit pajak rakyat, sembako negara,” pungkasnya. [wip]