(IslamToday ID) – Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya berkomentar soal aplikasi Sirekap milik KPU yang diduga banyak mark up ketika menampilkan hasil perolehan suara dalam Pemilu 2024.
Dugaan tersebut muncul lantaran adanya pernyataan Ketua KPU Hasyim Asy’ari yang mengakui adanya kesalahan data suara di aplikasi Sirekap dengan data di lebih dari 2.000 TPS.
Menurut Alfons, kerusakan yang dialami aplikasi Sirekap tersebut salah satunya karena kelebihan beban.
“Bebannya yang berat dan kurang dipersiapkan dengan baik. Lalu soal ketidakuratan dan transparansi sebetulnya cukup transparan, karena semua di-back up dengan foto. Tapi dari sisi keakuratan itu perlu mendapat dukungan dari semua,” kata Alfons dikutip dari YouTube SINDOnews, Jumat (16/2/2024).
Tapi lagi-lagi mengenai transparansi data yang ada dalam Sirekap, Alfons mengatakan diperlukan kesinkronan antara data di aplikasi dengan lapangan.
“Kalau saya tidak masalah karena ada badan independen yang bisa melakukan foto dan setelah dicek terjadinya kesalahan oleh Sirekap ini ditengarai bukan karena kesengajaan,” ujarnya.
Alfons juga mengomentari adanya perbedaan suara dalam aplikasi dengan yang ada di TPS.
“Secara aplikasi memang Sirekap ini banyak mendapat sorotan dan terjadi angka yang salah. Itu menurut pengamatan kami terjadi secara merata, jadi perlu diluruskan juga kalau ini terjadi kepada satu paslon harus diberitahukan kondisinya. Karena menurut penelusuran kami di internet terjadi di tiga paslon, jadi semuanya menggelembung,” tuturnya.
“Jadi memang kalau terjadi pada satu paslon itu masalah besar, itu sesuatu yang perlu ditindaklanjuti dan itu patut dicurigai ada hal yang melanggar hukum. Tapi kalau terjadi pada semua paslon kemungkinan besar itu memang kesalahan sistem atau programernya perlu belajar lagi,” kritiknya.
“Memang kita lihat programernya. Mana ada total suara di TPS bisa lebih kecil daripada total suara yang diperoleh satu paslon,” sambungnya.
Ia lantas mengimbau agar aplikasi Sirekap ini segera dilakukan penyempurnaan dan perbaikan agar kedepannya tidak terjadi masalah serupa. [ran]