(IslamToday ID) — Aliansi rakyat sipil yang tergabung dalam “Aliansi Rakyat Solo Raya Siap Revolusi” mengeluarkan pernyataan sikap merespon isu kecurangan dalam pemungutan suara pada Rabu, 14 Februari 2024. Mereka mengeluarkan enam poin tuntutan diantaranya menolak hasil Pemilu 2024, menuntut pemilu ulang, didiskualifikasinya pasangan calon presiden/calon wakil presiden Prabowo-Gibran hingga menuntut Presiden Jokowi mundur.
“Apabila tuntutan ini tidak dipenuhi maka kami menyerukan kepada Rakyat Indonesia melakukan Revolusi Sosial,” demikian pernyataan sikap ‘Aliansi Rakyat Solo Raya Siap Revolusi’.
Pernyataan sikap ini dikeluarkan bersamaan dengan agenda ‘Evaluasi dan Informasi Perkembangan Situasi Politik Nasional Terkini’ di Gedung Umat Islam, Kartopuran, Solo pada Selasa (20/2/2024) siang.
Agenda tersebut dihadiri oleh para tokoh pergerakan Solo seperti Ketua Dewan Pembina Mega Bintang, Mudrick Setiawan Malkan Sangidu hingga Koordinator Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) Solo Raya Usman Amirodin dan sejumlah aktivis Mega Bintang serta sejumlah elemen Masyarakat sipil.
Aliansi Rakyat Solo Raya ini mengungkapkan bahwa pernyataan “cawe-cawe Presiden Jokowi” terkait pemilu dan pilpres sejak tahun 2023 lalu menimbulkan sejumlah persoalan. Menurut aliansi ini menimbulkan deretan munculnya kasus penyimpangan, penyelewengan, kecurangan, ketidakjujuran dan tindakan-tindakan amoral lainnya.
“Bahwa pernyataan cawe-cawe presiden dalam pemilu, khususnya pilpres telah memicu tindakan penyimpangan, penyelewengan, kecurangan, ketidakjujuran dan tindakan tidak terpuji lainnya,” ungkap “Aliansi Rakyat Solo Raya Siap Revolusi” dalam pernyataan sikapnya.
Mereka juga menyoroti perihal rusaknya etika politik berdemokrasi di Indonesia hari-hari ini. Perilaku ketidaknetralan aparat dan birokrasi negara, hingga eksploitasi sumber daya dan dana negara yang ugal-ugalan demi kepentingan pasangan calon (paslon) capres tertentu.
“Etika politik dalam berdemokrasi menjadi rusak, tumbuhnya ketidaknetralan aparat dan birokrasi negara, eksploitasi sumber daya dan dana negara yang ugal-ugalan untuk memenangkan paslon tertentu dan berbagai tindakan buruk dan negatif lainnya,” ujar Aliansi Rakyat Solo Raya.
Menurutnya, berbagai tindakan di atas telah mencoreng pemilu tahun 2024. Bahkan, lebih lanjut lagi, Praktik kecurangan berjalan dengan terstruktur, sistematis dan massif, demikian dalam pernyataan sikap Aliansi Rakyat Solo Raya.
“Dari berbagai hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah menimbulkan praktik kecurangan pemilu yang terstruktir, sistematis dan masif,” tegas Aliansi Rakyat Solo Raya.
Berikut 6 poin pernyataan sikap Aliansi Rakyat Solo Raya Siap Revolusi:
1) Menolak hasil pemilu yang dihasilkan dengan kecurangan.
2) Tangkap dan adili Presiden Jokowi, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, dan Anwar Usman.
3) Menuntut dilaksanakannya Pemilihan Umum (Pemilu) ulang demi terciptanya rasa keadilan dan kejujuran.
4) Diskualifikasikan pasangan calon Prabowo-Gibran yang telah melakukan kecurangan pemilihan umum secara terstruktur, sistemik, dan masif.
5) Menuntut Presiden Jokowi mengundurkan diri dan meletakan jabatan sebagai Presiden RI.
6) Apabila tuntutan ini tidak dipenuhi maka kami menyerukan kepada Rakyat Indonesia melakukan Revolusi Sosial. [khs]