(Islam Today ID) – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Ummat Ridho Rahmadi menegaskan partainya tidak akan tinggal diam menghadapi tudingan manipulasi yang merugikan partainya.
Ridho mengatakan kecurangan terbesar adalah penggunaan aplikasi Sirekap untuk merusak penghitungan suara.
“Tim pemenangan Partai Ummat menemukan lebih dari setengah total jumlah suara Partai Ummat yang tercatat di KPU hilang karena kekacauan Sirekap,” kata Ridho dalam Konferensi Pers di Kantor DPP Partai Ummat di Tebet Timur, Jakarta Selatan pada Kamis, (22/2/24).
Bukan hanya itu, Partai Ummat juga mencatat adanya kecenderungan partai-partai baru memperoleh suara yang jauh di bawah ambang batas parlemen.
“Kekacauan penghitungan suara ini disebabkan oleh algoritma Sirekap yang dibuat sedemikian rupa sehingga menguntungkan pihak-pihak tertentu dan merugikan partai kecil dan baru seperti kami,” tegas Ridho.
Ridho secara lugas menyesalkan kejadian tersebut. Sebab, aplikasi Sirekap merupakan basis utama penghitungan suara di seluruh tingkatan.
“Partai Ummat melihat adanya kecenderungan partai-partai baru memperoleh suara yang relatif jauh di bawah ambang batas parlemen,” ujar Ridho.
Permasalahan semakin kompleks dengan penempatan server aplikasi Sirekap di luar negeri.
Tepatnya dikelola oleh perusahaan asal Tiongkok, Alibaba menurut keterangan resmi dari KPU.
“Partai Ummat juga menemukan bahwa Server Pemilu ditempatkan di luar negeri, yang jelas membahayakan integritas proses Pemilu,” tutup Ridho.
Menurut dia, Partai Ummat terus mengumpulkan bukti soal hilangnya suara tersebut dan akan melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Ridho pun mengungkapkan soal penempatan server aplikasi Sirekap di luar negeri.
“Hal ini jelas membahayakan penyelengaraan Pemilu, karena membuka pintu masuk manipulasi data hasil Pemilu,” tutup Ridho. [mfh]