(IslamToday ID) – Politisi PDIP Deddy Sitorus terang-terangan mengatakan bahwa Presiden Jokowi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah tidak ada hubungan sama sekali.
“Hubungan bagaimana, orang cita-cita dia menghancurkan PDIP kok masih ada hubungan. Kan jelas yang dibilang Andi Widjayanto bahwa beliau (Jokowi) ingin PDIP suaranya mengecil, berkurang. Kalau kita sudah tahu isi kepala Pak Jokowi begitu, masa masih mau komunikasi. Jangankan Bu Mega, saya saja ogah (tidak mau),” kata Deddy dikutip dari YouTube KOMPASTV, Senin (11/3/2024).
Disinggung apakah PDIP sejauh ini merasa “menjelek-jelekkan” Jokowi yang notabene adalah kader sendiri, Deddy membantahnya.
“Ini keluarga sendiri yang ingin membunuh Anda sendiri, padahal Pak Jokowi punya misi menghancurkan PDIP. Bagaimana mungkin kita merasa menjelekkan kader sendiri. Pertanyaan saya bagaimana mungkin kita secara ideologis, psikologis, masih menganggap Jokowi dan Gibran keluarga besar PDIP? Ketika menurut yang kita lihat bahwa Pak Jokowi melakukan langkah-langkah politik untuk memenangkan calon bukan PDIP,” paparnya.
Mengenai latar belakang perubahan sikap Jokowi itu, Deddy mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Namun ia mengatakan bahwa pernah ada orang Istana yang menyampaikan setelah terpilih di periode kedua sikapnya berubah.
“Sekitar enam bulanan setelah Pak Jokowi terpilih periode kedua, dia ngomong tolong ada yang bisa mengingatkan Bapak (Jokowi) karena Bapak sekarang ngopinya sama orang kaya. Orang Istana ini yang cerita. Setelah itu muncul isu tiga periode, penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan, ujungnya mencalonkan Gibran sebagai cawapres,” bebernya.
Pada kesimpulannya, kata Deddy, kekuasaan itu mengenakkan dan melenakan. “Menjadi orang dengan kekuasaan tertinggi itu ternyata bisa menjadikan orang gelap mata.”
Dan ia mengaku Jokowi telah diingatkan berkali-kali oleh Megawati bahwa dia adalah petugas partai. “Artinya petugas partai adalah aparatur ideologis partai. Aparatus ideologisnya partai berarti petugasnya rakyat, makanya Bu Mega mengatakan hati-hati dengan sisi gelap Istana,” tuturnya. [ran]