(IslamToday ID) – Pemerintah memprediksi, puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 masehi akan jatuh pada 5-7 April 2024, sedangkan puncak arus balik akan jatuh pada 14-15 April 2024.
“Puncak mudik diperkirakan terjadi tanggal 5-7 April 2024 dan arus balik tanggal 14-15 April 2024,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy seusai rapat tingkat menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/1/2024).
Muhadjir menuturkan, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta atau naik sekitar 60 persen dibandingkan jumlah pada tahun lalu.
Ia menyebutkan, untuk mempermudah mobilitas para pemudi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membuka 6 ruas jalan tol secara fungsional untuk menunjang arus mudik Lebaran tahun ini.
Tiga ruas tol di antaranya di Pulau Jawa, yakni Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2B Cikeas-Cibitung, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Ruas Kutanegara-Sadang dan, Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo Ruas Colomandu-Klaten.
Kemudian, tiga ruas lainnya ada di Sumatera, yaitu Tol Bangkinang-Koto Kampar, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 2 Kuala Tanjung-Indrapura dan Seksi 3-4 Tebing Tinggi-Sinaksak, serta Tol Indrapura-Kisaran Seksi 2 Lima Puluh-Kisaran 32,15 kilometer.
“Semua diharapkan sudah bisa dilalui secara fungsional, hanya mohon diwaspadai, tentu saja adanya kerawanan-kerawanan, terutama cuaca,” tambahnya.
Muhadjir mengatakan pemerintah turut menggelar program mudik gratis, salah satunya melalui Kementerian Perhubungan.
Ia mengimbau perusahaan-perusahaan swasta hingga organisasi-organisasi kemasyarakatan juga memberikan pelayanan berupa mudik gratis.
“Untuk mudik gratis ini kita upayakan nanti mereka yang berkendaraan roda dua itu kita siapkan sendiri kendaraan pengangkutnya. Termasuk yang akan mudik melalui kapal laut. Jadi untuk mudik kapal laut itu roda dua bisa dimasukkan di kapal sekaligus,” ujarnya.
Muhadjir mengimbau agar masyarakat membeli tiket melalui online untuk mengurangi antrian di terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan keberangkatan.
“H-1 paling lambat, sehingga jangan sampai datang ke stasiun atau tempat penyeberangan itu belum membawa tiket karena nanti akan mengalami kesulitan,” kata Muhadjir.(hzh)