(IslamToday ID) – Capres 03 Ganjar Pranowo mengaku akan legawa menerima hasil keputusan KPU apabila dirinya dinyatakan kalah dalam Pilpres 2024 tapi dengan syarat.
“Kalau sampai tingkat KPU harus diterima atau diterima dengan catatan. Catatannya kalau saya baca skenarionanya mungkin kalau tidak bisa diubah di sini (Bawaslu) maka upayanya di sini (MK), kalau upaya di sini gak bisa, upaya di sini (hak angket). Kalau upaya di sini gak bisa gak ada hal lain, diterima,” kata Ganjar seperti dikutip dari YouTube DDM Net, Selasa (19/3/2024).
“Kebesaran hati, kebesaran jiwa itu penting, tinggal kemudian bagaimana kontrol-kontrol itu dilakukan agar ketakutan dan kekhawatiran publik terhadap roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik,” sambungnya.
Meski tetap akan melakukan perlawanan dengan melakukan cara-cara yang sesuai prosedur, namun pada akhirnya ia tetap memberlakukan batasan pada perlawanan tersebut apabila memang dirasa sudah sampai pada titik akhir.
“Maka sekarang dibutuhkan integritas dan keberanian. Ada batasnya kita harus selesai pada proses politik ini. Tidak bisa kita menyandera politik ini lama-lama dan kita abai pada tujuan awal, menyejahterakan rakyat,” tuturnya.
Apabila suatu saat pemerintah terpilih merangkul dirinya untuk menjadi menteri, Ganjar mengatakan tidak akan terlibat dalam pemerintahan baru tersebut.
“Terima kasih. Lebih baik kita berikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnya memilih, dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan. Bukan saya, tidak fair,” katanya.
Ganjar memilih untuk berada di luar pemerintahan bersama partai pengusungnya, PDIP untuk menjadi penyeimbang pemerintahan.
“Kalau saya berada di luar (pemerintahan) itu malah baik, karena check and balance-nya pasti akan terjadi. Dan akan banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing. Apalagi kalau kita lihat banyak sekali partai politik atau tim yang mendukung paslon pasti punya harapan,” jelasnya. [ran]