(IslamToday ID)— Lembaga kemanusiaan yang fokus pada pembelaan Palestina dan Masjid Al-Aqsa, Aqsa Working Group (AWG) terlibat dalam aksi solidaritas bertajuk “Bantu Jurnalis Lokal Beritakan Gaza”. Aksi solidaritas untuk para jurnalis di Gaza ini diinisiasi oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, acara digelar di markas AJI Jakarta, Kalibata, Jakarta pada Sabtu (30/3).
Kegiatan tersebut menggandeng sejumlah NGO dan media yang memiliki kepedulian dengan Palestina, antara lain Aqsa Working Group (AWG), Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Mi’raj News Agency (MINA), Radio Silaturahim (Rasil), Al Jamaah TV, serta Komunitas Jurnalis Palestina di Gaza.
Ketua Presidium AWG, Ir. Nur Ikhwan Abadi mengapresiasi inisiatif AJI Jakarta dalam mendukung para jurnalis di Gaza dengan menggelar aksi solidaritas ini. Nur Ikhwan pun mengusulkan agar dibentuknya forum jurnalis Indonesia-Gaza.
“Kami sangat mengapresiasi acara yang dilakukan oleh AJI Jakarta. Ketika kami sampaikan kepada teman-teman wartawan lokal di Gaza, mereka menyambut dengan sangat antusias,” ujarnya dalam sesi talkshow pada kegiatan tersebut.
“Kami juga berharap acara dari AJI Jakarta dan komunitas yang ada ini (AWG, MER-C, MINA, Rasil, Al Jamaah TV, Komunitas Jurnalis Palestina) tidak berhenti di sini. Kalau memang perlu diadakan forum misalkan Forum Jurnalis Indonesia-Gaza, mereka (jurnalis Gaza) sangat ingin itu karena beberapa kali ketika kami kembali ke Indonesia, para jurnalis itu selalu mengirimkan berita tapi saya bilang, saya bukan dari media. Lalu mereka bertanya, bisa enggak kami dikenalkan dengan media kalian (media Indonesia),” tambah Nur Ikhwan.
Relawan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza itu kembali menekankan harapannya agar forum untuk mendukung jurnalis Gaza ini tetap berlanjut. “Sehingga pemberitaan-pemberitaan yang ada di Gaza bisa kita dapat dari tangan pertama,” pungkas Nur Ikhwan.
Selain Ir. Nur Ikhwan Abadi, aksi “Bantu Jurnalis Lokal Beritakan Gaza” ini pun menghadirkan narasumber-narasumber kredibel lainnya seperti Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad, Fotografer Agence France-Presse (AFP) Lastri Berry Wijaya, serta Jurnalis BBC Heyder Affan.
Sebelumnya, membuka kegiatan ini, panitia acara sekaligus mewakili AJI Jakarta, Muhamad Iqbal mengatakan, genosida yang terjadi di Gaza Palestina telah membawa penderitaan bagi banyak orang. Termasuk para jurnalis yang berani melaporkan tentang keadaan di sana.
“Terutama mereka para jurnalis lokal. Jika para jurnalis asing mendapat banyak proteksi seperti asuransi dan lain-lain. Para jurnalis lokal menjadi korban ganda dalam perang ini,” ucapnya.
Menurutnya, penggalangan dana ini bertujuan untuk meringankan beban para jurnalis. Sebab, tugas jurnalis memberitakan konflik tersebut sangat berat. “Mari kita bersama-sama menunjukkan bahwa kita peduli dan siap bersatu untuk kemanusiaan,” katanya.
Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Sarbini Abdul Murad dalam acara Talk Show peluncuran program tersebut mengungkapkan, peran jurnalis bagi berjalannya upaya medis yang dilakukan Rumah Sakit Indonesia dan rumah sakit secara umum di Gaza sangat penting.
“Dan memang kita sama jurnalis pasti kerjasama ya. Tenaga medis dan jurnalis di Gaza memiliki kaitan erat. Pada saat relawan kita engga bisa dihubungi, maka salah satu saluran komunikasi kami adalah para jurnalis yang ada di sana,” ungkapnya.
Menurut Sarbini, jurnalis memiliki peran penting menjernihkan informasi yang diciptakan oleh entitas Israel untuk memojokkan pihak rumah sakit. Seperti contoh, ketika jubir Israel Defense Force (IDF) mengatakan bahwa RS Indonesia di Gaza utara dijadikan markas Hamas, dan ditemukan terowongan, jurnalis menjadi penjernih informasi bohong tersebut.
“Nah kita itu kan harus membantah kan, nah di situlah peran wartawan. Kalau wartawannya proporsional pasti akan mengklarifikasi,” kata dia.
Di acara yang sama, jurnalis Agence France-Presse (AFP) Lastari Berry Wijaya menyatakan, inisiatif menggalang bantuan untuk jurnalis lokal di Gaza menjadi penting dan mendesak di tengah konflik yang masih berlangsung.
“Saya cuma ingin mengatakan, saya berterimakasih dengan AJI Jakarta yang punya inisiatif ini. Rasanya apa yang akan disumbangkan kepada teman-teman jurnalis lokal di sana, adalah sesuatu yang semacam moral booster bagi mereka,” kata fotografer yang akrab disapa Adek Berry ini.
Mungkin, lanjutnya, mereka jurnalis lokal di Gaza itu tak bisa pergi kemana-mana. Sebab memang mereka rumahnya di sana, keluarganya di sana, mereka tidak punya pilihan.
“Tetapi mereka juga harus tetap profesional. Jadi saya mengimbau supaya banyak sekali orang yang memberikan sumbangan untuk jurnalis yang di sana,” ungkapnya.
Tidak hanya talkshow, acara yang berlangsung mulai pukul 14.30 WIB hingga menjelang waktu berbuka puasa itu, dimeriahkan pula dengan penampilan musisi yang konsen menyuarakan isu-isu sosial termasuk Palestina lewat lagu-lagunya yaitu Almamosca and Band. Dilengkapi juga dengan stand up comedy oleh Alwi Shihab yang menyuarakan kritik terhadap pemerintah melalui lelucon.
Diketahui, jumlah jurnalis yang tewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 109 orang, menurut pernyataan Kantor Media Hamas pada 7 Januari 2024. Pernyataan itu juga menyerukan kepada serikat-serikat pers untuk menekan Israel agar menghentikan serangannya terhadap jurnalis. [khs]