(IslamToday ID) – Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Komunikasi Adita Irawati mengatakan jumlah pemudik lebaran 2024 mengalami kenaikan hingga 45 persen dibanding tahun lalu. Tingginya kenaikan tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah meningkatnya taraf ekonomi.
“Itu satu hal yang membuat masyarakat lebih percaya diri melakukan perjalanan. Kedua faktor ekonomi, mereka melihat faktor ekonomi keluarga yang sudah cukup baik untuk mudik. Ketiga adanya anggapan masyarakat yang secara kualitas dan kuantitas kalau transportasi umum sudah jauh lebih baik,” kata Adita dikutip dari YouTube CNN Indonesia, Senin (1/4/2024).
Mengenai angkutan yang paling banyak diminati adalah kendaraan pribadi dengan jalur darat, meski survei yang digelar Kemenhub menyebutkan masyarakat lebih banyak yang menyukai mudik menggunakan mode transportasi kereta, namun kapasitasnya tidak memadai.
“Pilihan masyarakat menggunakan transportasi darat yang dalam hal ini angkutan jalan masih tinggi. Pilihan pertama disebut kereta api, tapi harus mengakui bahwa kapasitas yang tersedia tidak mampu menangkap animo yang melonjak, sehingga diperkirakan tetap akan kembali menggunakan kendaraan pribadi atau mobil sewa,” jelasnya.
Sementara, pihaknya juga tengah berupaya untuk menambah jumlah dan rute armada bus dengan menghubungi pihak terkait.
Untuk mengantisipasi jumlah lonjakan pemudik, Kemenhub juga bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan kepolisian. Hal itu terkait dengan rekayasa lalu lintas dan managemen rest area.
“Upaya kedua terkait trasnportasi umum, kami harus memastikan semua transportasi darat, laut, udara, maupun kereta api kelayakan operasinya dapat dijamin dan faktor keselamatan nomor satu. Jadi ran check kita lakukan berkala dan bersama operator melakukan cek lapangan,” sebutnya.
Kemenhub juga melakukan langkah antisipasi guna menekan kemacetan di titik-titik rawan. Dari hasil survei dan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, Adita menyebut ada di Jawa.
“Tahun ini tidak kurang dari 59 persen pergerakan itu akan terjadi di Jawa (lagi). oleh karenanya fokus perhatian akan dilakukan di jalan tol trans Jawa. Yang punya titik-titik rawan yaitu Jakarta-Cikampek, Cipali, Cisumdau di Bandung yang menuju ke Cipali dan tol tras Jawa khususnya di daerah Jawa Tengah,” tutupnya. [ran]