(IslamToday ID) – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkit lagi rencana Presiden Jokowi memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode. Ia mengatakan Jokowi sudah memikirkan masa jabatan tiga periode sejak memenangi Pilpres 2019.
Hasto mengatakan, ketika itu Jokowi meminta Ketua Umum PBB sekaligus pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra untuk mengkaji wacana perpanjangan masa jabatan. Ia mengatakan, informasi ini didapatkan dari politikus PDIP Deddy Sitorus yang memperoleh cerita tersebut langsung dari Yusril.
“Saat itu Prof Yusril pernah cerita ke dia, bagaimana 2019 ketika habis menang MK seperti ini Pak Jokowi meminta kepada Prof Yusril untuk dikaji perpanjangan jabatan tiga periode itu,” kata Hasto dikutip dari Kompas, Jumat (26/4/2024).
Dengan demikian, menurutnya, Jokowi memang sudah sejak awal punya rencana untuk menjabat selama tiga periode meski hal itu dilarang oleh konstitusi. Oleh sebab itu, ia mengklaim partainya menjadi salah satu pihak yang tidak bisa menerima ide perpanjangan masa jabatan tersebut.
“Sikap Ibu Mega, PDI Perjuangan, kan konstitusi ini punya ruh, ini untuk mengatur, namanya saja undang-undang dasar (mengatur) kehidupan berbangsa bernegara. Kalau enggak, terjadi krisis,” jelas Hasto.
Ia menyebutkan, wacana memperpanjang masa jabatan tersebut merupakan salah satu isu yang mencerminkan perbedaan ideologi antara PDIP dan Jokowi.
Isu lainnya adalah ketika pemerintah ingin menerima kesebelasan Israel untuk berlaga dalam Piala Dunia U-20 pada 2023 yang seharusnya digelar di Indonesia. Namun, polemik muncul setelah PDIP beserta sejumlah kepala daerahnya menolak kehadiran Israel dan berujung Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia.
“Tapi ini kan kemudian tampak kebenarannya. Sekarang seluruh dunia mengakui bagaimana aksi brutal yang terjadi di Gaza, berapa banyak korban meninggal akibat aksi sepihak itu,” kata Hasto.
“Sehingga inilah yang kemudian kebenaran di dalam politik itu sering kali dibuktikan oleh waktu,” lanjutnya.
Hasto pun menekankan bahwa sikap PDIP yang berbeda haluan itu bukan untuk memperoleh suara yang lebih banyak, melainkan soal kedisiplinan dalam berjuang. “Kami bukan berjuang buat PDIP semata, kalau buat kemenangan PDIP mudah sekali, kami perpanjang saja (masa jabatan presiden), kita terima saja sepakbola kesebelasan Israel, tapi politik ini kan politik kehidupan,” kata Hasto. [wip]