(IslamToday ID) – Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam berkomentar perihal tidak hadirnya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas AMIN yang digelar di kediaman Anies Baswedan. Ia mengatakan sikap Surya Paloh ini sebagai pertanda bahwa sudah move on dari Koalisi Perubahan.
“SP (Surya Paloh) sudah menganggap Koalisi Perubahan hanya masa lalu, yang tidak lagi menguntungkan. Sehingga tidak lagi menjadi prirotas dalam kerja-kerja politiknya saat ini dan ke depan,” kata Umam dikutip dari DetikCom, Kamis (2/5/2024).
Ia menilai Surya Paloh kini tengah fokus mempersiapkan proposal untuk gabung koalisi pemenang yakni Prabowo-Gibran. Menurutnya, itulah watak politik Surya Paloh.
“Ia mulai fokus pada proposal bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran. Ini bukan soal mudah move on, tapi menunjukkan watak politik para elite. Ini baik untuk menjadi pendidikan politik masyarakat ke depan, khusus para pemilih loyal dan militan, karena mereka dengan mudah patah hati karena ditinggalkan hanya dengan narasi persatuan dan rekonsiliasi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Umam pun menilai langkah-langkah seperti Surya Paloh tersebut lazim ditemukan di Indonesia. “Ya memang itu praktik lazim dalam perpolitikan nasional, yang memang tidak ideologis dan tidak didasarkan pada visi dan misi yang clear,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Surya Paloh tidak hadir dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Sekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim mengatakan Surya Paloh tak hadir lantaran sedang banyak tamu.
“Karena banyak tamu, saya yang mewakili Pak Surya Paloh,” kata Hermawi, Selasa (30/4/2024).
Ia mengungkapkan Surya Paloh menitip pesan untuk Timnas AMIN. Ia mengatakan Surya Paloh bangga dengan kinerja Timnas AMIN yang berhasil meraup 40 juta suara untuk pasangan AMIN.
“Pak Surya Paloh merasa bangga dengan kerja-kerja Timnas. Karena Timnas, Anies bisa meraih 40 juta pemilih,” ujarnya. [wip]