(IslamToday ID) – Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam menanggapi rencana Prabowo Subianto membentuk presidential club di dalam pemerintahannya nanti. Ia menyakini Prabowo tidak akan bisa menyatukan Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di dalam wadah presidential club.
“Menurut saya sangat tidak mungkin Prabowo akan menyatukan SBY-Megawati, terlebih lagi saat ini Jokowi belum mendapatkan lampu hijau untuk bertemu dengan Megawati,” kata Saiful dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (10/5/2024).
Ia meyakini hampir tidak mungkin presidential club akan bulat dan utuh, bahkan akan parsial dan sulit untuk menjadi tempat nongkrongnya semua presiden dan wakil presiden.
“Dalam demokrasi kita tidak dikenal presidential club, karena tidak mungkin untuk itu akan solid. Apalagi pasca presiden dipilih langsung oleh rakyat, dan presiden merupakan bagian dari representasi parpol,” tuturnya.
“Sehingga sangat tidak mungkin mereka dapat membaur dan bersatu dalam satu meja untuk kepentingan yang berbeda,” lanjut Saiful.
Bahkan, menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, formalisasi presidential club justru akan membuat sulit Prabowo, karena setiap presiden pasti memiliki visi yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. “Saya lihat tidak perlu dan buang-buang waktu adanya presidential club,” pungkas Saiful. [wip]