Perampasan Tanah Berskala Besar Saat Pandemi
– Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) ungkap kasus perampasan tanah dan konflik agraria sepanjang 2020.
– Th 2020 Konflik agraria mencapai 241 kasus.
– Total luas lahan konflik 624 ribu hektar.
– Total keluarga terdampak 135.332 KK.
– Korban 169 orang (dianiaya 19, kriminalisasi 139, meninggal 11).
-Konflik perkebunan naik 28 persen.
-Konflik kehutanan naik 100 persen.
- Sebaran konflik:
- Perkebunan 122 kasus
- Kehutanan 41 kasus,
- Infrastruktur 30 kasus.
- Properti 20 kasus
- Pertambangan 12 kasus
- Fasilitas militer 11 kasus
- Pesisir kelautan 3 kasus
- Agribisnis 2 kasus.
“Ketika terjadi minus perekonomian nasional dan juga penerapan PSBB yang membatasi ruang gerak, termasuk ruang gerak investasi dan modal, justru perampasan tanah berskala besar di tahun 2020 tidak menurun,”
Dewi Kartika, Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)
“Kementerian ATR berkomitmen melakukan kegiatan pencegahan dan pemberantasan mafia tanah. Untuk menciptakan suasana yang kondusif di tengah masyarakat, memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi pemegang sertifikat.”
Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)