(IslamToday ID) – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, menyebutkan Indonesia masih mengalami kekurangan daging sapi.
Pasalnya, dari data 2021, diperkirakan kebutuhan daging sapi nasional mencapai 700.000 ton/tahun atau setara 3,6 juta ekor sapi. Padahal produksi daging sapi nasional per tahun tidak lebih dari 550.000 ton.
“Situasi ini menunjukkan jika Indonesia masih mengalami defisit daging sapi dan harus bergantung pada impor sebanyak 26,4 persen,” kata Halim dikutip dari siaran pers Kemendes PDTT pada Kamis (11/11/2021).
Untuk menangani hal tersebut, pemerintah pun mencoba untuk membuat program agar Indonesia tak mengandalkan impor daging sapi.
Melalui Kemendes, pemerintah membuat program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi daging sapi nasional.
Ia menjelaskan, program ini dibuat setelah ia berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait cita-cita Indonesia swasembada pangan, beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, program ini juga menggunakan konsep peternakan komunal yang dikelola Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma).
Peternakan komunal ini direncanakan akan memadukan peternakan sapi, ayam, ikan air tawar, tanaman sayur-sayuran, serta mengelola kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk organik.
“Melalui peternakan terpadu, desa-desa berpotensi meningkatkan kemampuan ekonomi warga desa, dan memenuhi kebutuhan pangan desa. Bahkan kebutuhan pangan Indonesia, khususnya pangan hewani akan tercukupi dari desa,” pungkas Halim