ISLAMTODAY — Presiden Joko Widodo memiliki harapan yang tinggi terhadap Ibu Kota Negara (IKN). Proyek yang akan dibangun di Penajam Paser Utara, Kalimatan Timur itu disebutnya sebagai bukan kota biasa.
“Bukan kota biasa tetapi kota rimba dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan kelas dunia,” kata Presiden dalam pidato Sidang Tahunan MPR pada Selasa, 16 Agustus 2022.
Presiden menambahkan pula tentang sumber dana pembangunan proyek IKN. Ia menyebukan sumber dana berasal dari dua instrument yakni APBN dan swasta.
“Kawasan inti, pusat pemerintahan memang dibangun oleh APBN. Tetapi selebihnya, 80% investasi swasta diundang untuk ikut berpartisipasi,” jelas presiden.
Mengenai sumber-sumber swasta yang disebut oleh presiden itu pernah diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia pada 20 Juli 2022 lalu. Meskipun tidak merinci para investor yang terlibat namun banyak dari mereka yang berasal dari asing.
Negara Uni Emirat Arab (UAE) misalnya berminat untuk berinvestasi sebesar US$ 20 miliar. Kemudian, ada China, Korea, Taiwan, negara-negara Eropa, dan masih banyak lagi dana-dana mereka akan dikelola oleh Indonesia Investment Authority (INA).
“Total investasi untuk IKN itu Rp 500 triliun kurang lebih. Kan 20% dibiayai APBN. Sisanya dari investasi. Itu kan waktunya bukan 4 tahun selesai dari Rp 500 triliun itu. Butuh waktu hingga 10 tahun-20 tahun,” kata Bahlil.