ISLAMTODAY — Presiden Jokowi meminta seluruh kepala daerah untuk membantu menurunkan angka inflasi.
Pemerintah memperkirakan inflasi tahun ini akan naik hingga 1,8%. Kenaikan inflasi bagaimana pun tidak diinginkan.
“Dampak terhadap inflasi diperkirakan nanti akan tambah 1,8% dan ini yang kita tidak mau,” kata Jokowi saat memberikan sambutannya pada Pembahasan Pengendalian Inflasi dengan Seluruh Kepala Daerah pada Senin 12 September 2022.
“Oleh sebab itu saya minta gubernur, bupati, wali kota agar daerah bersama pemerintah pusat kerja bersama sama,” jelasnya.
Dukungan dari Pemda ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan sejumlah anggaran yang memungkinkan untuk digunakan. Misalnya dana alokasi umum (DAU) sebesar 2% kurang lebih setara dengan Rp 2,17 triliun.
“Ini 2% bisa digunakan untuk subsidi dalam rangka menyelesaikan akibat dari penyesuaian harga BBM. 2% bentuknya bisa bansos, terutama pada rakyat yang sangat membutuhkan,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden menambahkan sumber dana lainnya yang bisa diambil dari anggaran belanja tak terduga yang belum terpakai senilai Rp 9,9 triliun dari total Rp 16,4 triliun yang telah dianggarkan pemerintah. Jokowi mengungkapkan anggaran tersebut bisa digunakan untuk membantu keperluan transportasi umum pengangkut bahan pangan seperti telur, bawang merah.
“(Misalnya anggaran) belanja tidak terduga bisa digunakan untuk membantu biaya transportasinya,” ujar Jokowi.
Presiden juga mengungkapkan tentang penggunaan dana bagi hasil (DBH) untuk membantu UMKM.
Presiden berharap inflasi di Indonesia bisa ditahan hingga di bawah 5% pada tahun 2022 ini.
“Sehingga inflasi tahun ini bisa dikendalikan di bawah 5 persen,” tandasnya