ISLAMTODAY — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani baru-baru ini kembali mencurahkan unek-uneknya tentang kondisi ekonomi Indonesia. Ia khawatir dengan dampak krisis iklim terhadap ekonomi Indonesia pada tahun 2023 mendatang.
“Indonesia diperkirakan berpotensi memiliki kerugian ekonomi akibat krisis iklim mencapai Rp112,2 triliun atau 0,5 persen dari PDB pada tahun 2023 atau tahun depan,” kata Sri Mulyani dalam forum HSBC Summit 2022 dengan tema “Powering the Transition to Net Zero , Rabu 14 September 2022.
Pernyataannya ini berdasarkan dengan hasil riset di Swiss tentang damapak krisis lingkungan terhadap perkembangan ekonomi suatu negara. Mereka dalam risetnya memperkirakan akan terjadi penurunan hingga 10% hingga tahun 2050.
Indikator perubahan iklim seperti emisi gas rumah kaca, hingga tinggi permukaan laut menjadi ‘alarm’ keras setiap negara untuk mengantisipasinya. Selain itu bencana alam juga turut mempengaruhi.
“Tekanan inflasi dapat timbul akibat gangguan rantai pasokan nasional dan internasional akibat bencana seperti banjir, badai, dan kekeringan yang berpotensi mengakibatkan kerugian besar secara finansial,” tutur Sri Mulyani.