ISLAMTODAY — Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan menuding pemerintah tidak transparan tentang kondisi APBN kita tahun 2022. Hal ini terlihat dengan ketidakkonsistenan pemerintah dalam menjelaskan kondisi APBN.
Pertama misalnya ketika Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraannya pada 16 Agustus 2022 mengatakan bahwa APBN Indonesia surplus Rp 106 triliun. Namun tidak menunggu lama Menkeu Sri Mulyani mengatakan APBN bisa jebol jika BBM tak dinaikkan.
“Hitungan yang disampaikan ke Presiden, kalau tadi (anggaran subsidi) Rp 195,6 triliun tidak kita sediakan di tahun ini maka dia akan ditagih di APBN 2023,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian terkait Kebijakan Subsidi BBM, Jumat (26/8).
Anthony menyoroti tentang fenomena kenaikan minyak dunia dan dampaknya terhadap BBM di Indonesia. Setiap kali minyak dunia itu naik, maka BBM di Indonesia pasti naik.
“Begitu harga (minyak dunia) mulai naik, harga BBM juga dinaikkan,” kata Anthony saat berbicara dalam forum diskusi publik Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), disiarkan ulang channel youtube Hersubeno Point 14 September 2022.
Ia menyayangkan besaran jumlah pendapatan negara terkait minyak tidak disampaikan kepada masyarakat. Pemerintah selalu menggembar-gemborkan beban subsidi negara saja.
“Padahal Indonesia mempunyai minyak, (kenapa) yang disorot hanya kenaikan dari ‘subsidi’?,” ujar Anthony.
“Tetapi penerimaannya tidak dikomunikasikan, jadi transparansi keuangan negara terkait dengan minyak tidak transparan,” jelasnya.