ISLAMTODAY — Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.D, Sekretaris Dikdasmen Muhammadiyah 2005-2010 mengkritisi keberadaan tim khusus (timsus) yang bergerak di bawah komando Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Ia mengatakan dalam sejarah Indonesia keberadaan timsus ‘tim bayangan’ yang bergerak di dalam kementerian.
“Dalam sejarah Republik Indonesia, baru kali ini mendengar istilah ‘tim bayangan’ dalam sebuah kementerian,” ungkap Abdul Mu’ti, melalui akun twitternya pada Ahad (25/9).
Timsus beranggotakan 400 orang itu dinilai telah memicu terjadinya inefisiensi anggaran negara. Terutama di tengah situasi keuangan negara yang tidak baik-baik saja.
“Jumlahnya ratusan, semuanya digaji jutaan, (ini) adalah sebuah inefisiensi,” ujar Abdul Mu’ti.
“Keuangan negara sedang tidak baik-baik saja,” imbuhnya.
Abdul Mu’ti khawatir jika itu dibiarkan saja akan menimbulkan kerjasama dengan tujuan untuk merugikan negara atau biasa disebut kolusi. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus turun tangan untuk memastikan tidak ada uang negara yang disalahgunakan.
“BPK dapat melakukan audit untuk memastikan tidak ada uang negara yang disalahgunakan,” tandasnya.