Baca JugaPostingan Lainnya
ITD NEWS — Partai Nasdem melakukan manuver politiknya ke Golkar usai pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Kamis (26/1) dan adanya dukungan PKS & Demokrat kepada Anies Baswedan lewat Koalisi Perubahan.
Sebelumnya bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga, Surya Paloh telah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Kamis, 26 Januari 2023. Namun Surya memastikan bahwa pertemuannya dengan Hasto tidak ada kaitannya dengan perintah Presiden Jokowi.
“Ada perintah Pak Jokowi nggak supaya ketemu sama Golkar?. Secara lisan nggak ada. Saya nggak tahu suasana batin beliau, ”kata Surya Paloh usai bertemu Airlangga pada Rabu kemarin.
Surya Paloh menambahkan mengapa alasan ia melakukan kunjungan ke DPP Golkar. Selain karena pertemuan tersebut bersifat prioritas juga karena ada romantisme sejarah perjalanan politiknya sebelum mendirikan Nasdem.
“Kenapa harus berkunjung ke Golkar? Prioritas bagi Nasdem. Ada satu romantisme, ada satu perjalanan,” ujar Surya Paloh.
Ia menambahkan terkait dengan adanya rencana koalisi dengan bahasa diplomatis. Kemungkinan berkoalisi dalam politik selalu ada dan masih sangat terbuka kemungkinan tersebut.
“Apakah perlu akan mungkin bergabung dengan KIB? ya sama-sama mungkin. Jadi probability, kemungkinan itu masih terbuka,” ucap Surya Paloh.
Kunjungan Surya Paloh pun disambut baik oleh Airlangga, sebab sebagian besar dari fungsionaris di Nasdem adalah alumni dari Golkar. Sebuah penyambutan yang seolah-olah kantor Golkar adalah ‘rumah’ bagi Surya Paloh dan sejumlah anggota Nasdem lainnya.
“Pertama tentu terkait dengan posisi dari Partai Golkar dan NasDem. Kedua silaturahmi, kan berlanjut karena Partai NasDem tentu sebagian besar juga alumni Partai Golkar,” ucap Airlangga.
“Kami sambut Bapak Surya Paloh pulang ke rumah. Partai Golkar merupakan partai yang terbuka dan tentu tangan kami terbuka dengan Partai NasDem dan Surya Paloh,” imbuhnya.10:30