ITD NEWS — Presiden Indonesia, Joko Widodo memberikan penekanan khusus terhadap bonus demografi yang terjadi di Indonesia. Bonus demografi pemuda harus bisa membawa Indonesia menjadi negara maju bukan malah menjadi beban negara.
“Tahun 2023 jumlah penduduk kita sudah 280 juta. Pemudanya untuk usia 15-30 tahun sudah di atas 66,3 juta,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutannya pada Pembukaan Muktamar XVII PP Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2/2023) dilansir dari channel youtube Sekretariat Presiden.
“Oleh sebab itu ke depan yang namanya pemuda ini sangat penting sekali bagi negara kita karena bonus demografi yang kita dapatkan. Jangan sampai menjadi beban, tapi mestinya menjadi modal kita untuk melompat maju,” jelasnya.
Presiden mengingatkan kepada para pemuda sekalipun Indonesia kini masih berstatus negara berkembang namun kita semua harus berupaya menjadi negara maju dengan cara apapun termasuk kemajuan di bidang teknologi. Negara-negara maju seperti Korea Selatan, Taiwan dan Jepang dinilainya sukses menjadi negara maju berkat teknologinya yang maju.
“(Contohnya) kalau saya melihat kenapa Korea Selatan, Taiwan, Jepang bisa melompat maju ternyata mereka memiliki produk yang dihasilkan oleh SDM mereka yang menyebabkan negara lain bergantung pada dia. Korsel memiliki yang namanya digital component yang semua membutuhkan itu, Taiwan memproduksi chip yang semua negara besar membutuhkan dan bergantung pada mereka,” tegas Presiden Jokowi.