ITD NEWS — Seruan agar pemerintah memboikot Timnas Israel dari kejuaraan sepakbola dunia U-20 terus terjadi di Indonesia. Sejumlah pejabat terkait diminta untuk meneladani komitmen kebangsaan Presiden Soekarno yang menolak bertanding dengan Timnas Israel baik di dalam maupun di luar negeri.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan kepada Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk meneladani Presiden Soekarno yang menolak bertanding dengan Timnas Israel dalam piala dunia tahun 1958 di Swedia.
“Mestinya Ketua PSSI dan Kemenpora meneladani Presiden Soekarno yang menolak kesebelasan Israel karena posisi Israel sebagai penjajah. Bung Karno menolak tanpa merasa malu, malah penuh percaya diri, karena sikapnya itu berbasiskan landasan konstitusional yang jelas dan benar,” kata HNW dilansir dari indozoneid, Kamis, 9 Maret 2023).
“Bung Karno melarang Timnas Indonesia bertanding melawan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958, dan tidak mengundang Timnas Israel pada Asian Games 1962 di Jakarta,” imbuhnya.
HNW menambahkan dengan sikap tegas dan konsistensi Bung Karno menolak dan memboikot Timnas Israel membuat bangsa Indonesia dikenang sejarah sangat harum. Begitupula nama Bung Karno didunia internasional.
“Dan karena konsistensi dan ketegasannya itu, nama Bung Karno menjadi sangat harum, yang berimbas pada keharuman nama Indonesia juga,” tegas HNW.
Sejumlah sikap tegas yang ditunjukan oleh Bung Karno kepada Timnas Israel selama menjabat sebagai Presiden diantaranya ialah memilih mundur dari Piala Dunia tahun 1958, dan memboikot Timnas Israel dari kejuaraan ASIAN GAMES 1962.
Seruan boikot juga telah disuarakan oleh berbagai kalangan baik kalangan organisasi Islam hingga supporter sepakbola di Indonesia. Berikut deretan para penolak Timnas Israel ikut berlaga dalam Piala Dunia U-20 pada 20 Mei -11 Juni 2023 mendatang adalah MUI, Muhammadiyah, DDII, BKSAP DPR RI, Jakmania, HMI, Gerakan Boycott, Divestment, and Sanction (BDS) Indonesia, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Aqsa Working Group, hingga Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI).