ITD NEWS — Gagasan program food estate yang dicanangkan Presiden Jokowi di Kalimantan Tengah untuk menangkal krisis pangan selama pandemi Covid-19 kemarin dinilai gagal. Proyek yang mulai digarap tahun 2020 dan direncanakan akan beroperasi penuh pada tahun 2022 belum juga menunjukkan hasil.
Dilansir dari laporan bbcindonesia (15/3), mereka dalam penelusurannya bersama dengan LSM Pantau Gambut mengungkap bahwa proyek yang terdiri atas 600 hektar kebun singkong dan 17.175 hektar sawah baru belum juga panen. Kedua proyek tersebut berlokasi di tiga kabupaten di Kalimantan Tengah, Kab. Kapuas dan Pulang Pisau (sawah) dan Kab. Gunung Mas untuk kebun singkong.
Proyek yang sempat dijaga ketat oleh tentara ini mulai ditinggalkan oleh para pekerjanya sejak akhir tahun 2021. Menurut penuturan warga masyarakat setempat, proyek kebun singkong di tanah yang mengandung pasir hingga 70% dan merusak hutan tersebut telah memperparah banjir di Desa Tewai Baru, Gunung Mas dari 50cm menjadi 150 cm atau 1,5 meter.
Kegagalan proyek lumbung pangan ini sudah diprediksikan akan gagal, sebagaimana proyek-proyek sejenis pada masa Presiden Soeharto dan Presiden SBY. Kegagalan ini dipicu adanya kajian yang kurang dengan melihat kontur tanah di Kalteng terutama berkaitan dengan bekas lahan gambut.
“Penyebabnya karena kajian yang sangat kurang dalam hal kesesuaian lahan dan kondisi sosial masyarakat di Kalteng,” kata Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Tengah, Bayu Herinata.
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) 2022-2026, Muhamad Isnur. Proyek food estate dinilai gagal dan menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem hutan dan lingkungan hingga menjadikan daerah tersebut rawan bencana.
“Proyek merusak dan gagal : – Hutan dan seluruh ekosistem didalamnya hilang dan rusak – lingkungan menjadi semakin rentan dan mudah kena bencana – anggaran negara dipakai dan diduga penuh konflik kepentingan dan potensial korupsi – tujuan awal ketahanan pangan ambyar,” ujar Isnur dalam tweetnya @madisnur pada Rabu, 15 Maret 2023.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Jurnalis dan Pendiri WatchDoc Documentary, Dandhy Dwi Laksono. Proyek food estate yang dilakukan oleh pemerintah hanya meniru kebijakan yang sudah-sudah dengan membongkar hutan.
“Proyek “fool estate” ala Jokowi, Prabowo, dkk. Hutan kadung dibongkar, meniru kelakuan Soeharto di proyek lahan gambut sejuta hektar. Yang penting foto-foto di sawah,” ujar Dandhy dalam tweetnya di akun pribadinya @Dhandy_Laksono pada, Rabu (15/3/2023).