ITD NEWS — Kinerja Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus mendapat sorotan pasca kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio anak pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo (RAT) pada 20 Februari 2023 lalu. Berkat aksi netizen terkuaklah harta jumbo yang dinilai tak wajar milik RAT yang nilainya mencapai Rp 56,1 Miliar.
Sejak saat itu sejumlah skandal nakal oknum pegawai Kemenkeu terutama dari Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai. Mulai dari skandal rangkap jabatan pejabat Kemenkeu, skandal kepemilikan saham di 280 perusahaan atas nama istri, hingga kasus terbaru yang heboh diperbincangkan skandal pencucian uang senilai Rp 300 triliun.
Menghadapi berbagai gejolak yang terjadi di Kemenkeu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melakukan sejumlah manuver mulai dari wawancara di sejumlah televisi, melakukan jumpa pers bersama Menko Polhukam Mahfud MD dan yang terbaru mengundang para influencer.
“Yang hadir antara lain Rudi Valinka (@kurawa), Dee Lestari, Bintang Emon, Babe Cabita, Marcel Siahaan, Chandra Darusman, Felicia Tjiasaka, Richard Sam Bera, dr Tirta, Guntur Romli, Mazzini,” kata Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis dan Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi (KLI) Kemenkeu, Yustinus Prastowo dilansir dari cnnindonesia, Sabtu (18/3/2023).
Yustinus menjelaskan pertemuan tersebut bertujuan agar pihaknya bisa menerima masukan terkait berbagai kritik yang diberikan oleh masyarakat kepada Kemenkeu. Pertemuan yang disebut-sebut serangkaian dengan pertemuan dengan sejumlah tokoh antikorupsi itu juga membahasa terkait kasus RAT.
“Banyak masukan diberikan, terutama perbaikan pemungutan pajak, pentingnya sosialisasi yang baik, pelibatan masyarakat dalam edukasi, dan perlunya perubahan cara berkomunikasi dengan publik. Termasuk penanganan kasus RAT dan lain-lain yang diharapkan transparan,” ujar Yustinus.
Namun upaya Kemenkeu untuk meredam berbagai kritikan dengan mengundang influencer tersebut menuai sejumlah kritik pedas. Salah satu kritik disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian 2000-2001 dan Menko Kemaritiman 2015-2016, Dr. Rizal Ramli, ia mengkritisi kinerja Menkeu Sri Mulyani yang dinilainya lebih mirip sebagai PR (Public Relation) atau humas.
“Dasar, bisanya cuma PR (Public Relation)… Masalah korupsi & money laundering hanya bisa diselesaikan dengan tindakan tegas & hukum tanpa pandang bulu! Tapi klo lap kotor, memang bisanya hanya PR doang, pakai anggaran pula untuk menghapus jejak koruptif,” ungkap RR dalam tweetnya @RamliRizal pada Ahad, 19 Maret 2023.