ITD NEWS — Penetapan tersangka oleh KPK kepada Rafael Alun Trisambodo (RAT) dalam kasus gratifikasi atau suap atas pemeriksaan pajak di DJP Kemenkeu sepanjang periode 2011-2023 dinilai perlu dikembangkan. Sejumlah pihak mendorong agar kasus tersebut diselidiki lebih lanjut untuk mengusut dugaan tindak pidana pencucian uang untuk mengungkap seluruh jaringan, komplotan RAT.
“Rafael sudah ditangkap selesai, loh di laporan ini ada jaringannya, bukan Rafaelnya,” Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD dilansir dari cnnindonesia, 30 Maret 2023.
Desakan untuk mengungkap komplotan RAT juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2003-2007, Erry Riyana Hardjapamekas. Ia menilai RAT bisa saja berperan sebagai penghubung antara wajib pajak bermasalah dengan konsultan pajak jaringannya.
“Yang pasti dia (Rafael) tidak kerja sendirian, mungkin dia sebagai fasilitator atau tetap aktif,” ujar Erry dilansir dari kompastv, 7 April 2023.
Dorongan untuk mengusut jaringan RAT juga disampaikan oleh Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman. Dugaan ini cukup logis dengan rapinya pola pengawasan di perpajakan.
“Tidak mungkin RAT sendirian karena ada pola pengawasan dalam sistem pemungutan pajak sehingga tidak mungkin mulus jika dilakukan sendirian, patut diduga ada sekawanan ataupun segerombolan. Kita serahkan KPK untuk menyeret pihak-pihak lain dengan bukti yang cukup,” ungkap Boyamin dilansir dari detikcom, Selasa 4 April 2023.
Dugaan adanya komplotan pajak juga diungkapkan oleh Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch, Iskandar Sitorus. Ia bahkan mengungkapkan dugaannya terkait keterlibatan orang dekat Menkeu Sri Mulyani.
“Jadi ini Rafael Alun Trisambodo (RAT) adalah komplotan, ini geng, ini kelompok-kelompok yang cerdas, dan saat ini pimpinan mereka ada di samping ibu Sri Mulyani,” ucap dilansir dari populisid, Kamis 6 April 2023.