ITD NEWS — Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat memberikan tanggapannya terhadap gegernya sebuah dokumentasi salat ied di Ponpes Al-Zaytun yang viral setelah diunggah di IG kepanitiaanalzaytun pada Ahad (23/2/2023). Ia menilai salat tersebut batal karena bermasalah dalam pelaksanannya.
“Jadi salat itu bukan hanya penting ditunaikan dengan penuh kekhusyukan, tapi juga bagaimana adab akhlak dalam penunaianya. Diatur supaya tetap menjaga nilai-nilai ketaatan dan kemuliaan di hadapan Allah SWT,” kata Ustaz Adi Hidayat dilansir dari inilahcom, Jum’at 28 April 2023.
Ia lantas menjelaskan bagaiamana pandangan ulama tentang salat laki-laki dan perempuan yang bercampur dalam satu saf. Para ulama sepakat jika salat mereka batal dan tidak bernilai.
“Bagaimana kalau ada perempuan yang shaffnya bercampur dengan laki-laki? Maka para ulama sepakat yang pertama salatnya tidak benar, salatnya batal dan tidak memiliki nilai,” ujar Ustaz Adi.
“Bagaimana cara menyusun shaf secara berjamaah yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Kita bisa melihat itu pada beberapa referensi, khususnya kitab-kitab atau buku hadits yang memang merangkum keterangan-keterangan yang bersumber dari Nabi,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Ketua MUI Kabupaten Indramayu, KH Satori. Ia mengatakan jika tatacara salat tersebut tidak sesuai dengan ajaran yang diperintahkan oleh Rasulullah Muhammad.
“Saya tidak tahu praktik. Ada perempuan di depan gitu ya secara hukum tidak haram dan tidak membatalkan tapi tata caranya tidak sesuai dengan tata cara anjuran Rasul tentang shaf salat jadi perempuan kan di belakang tidak di depan,” ungkap Kyai Satori dilansir dari detikcom, 24 April 2023.