ITD NEWS — -Para ilmuwan, pemimpin industri teknologi, dan eksekutif kecerdasan buatan (AI), termasuk eksekutif tingkat tinggi di Microsoft dan Google, bergabung dengan para pakar dan profesor dalam mengeluarkan peringatan baru tentang bahaya yang ditimbulkan oleh AI bagi umat manusia.
Ancaman tersebut diyakini setara dengan ancaman yang ditimbulkan oleh pandemi dan perang nuklir.
“Mengurangi risiko kepunahan AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir,” ungkap pernyataan itu, seperti dilansir dari Daily Sabah, Kamis (1/6/2023).
Sam Altman, CEO OpenAI, dan Geoffrey Hinton, seorang ilmuwan komputer yang dikenal sebagai bapak AI menjadi di antara ratusan tokoh terkemuka yang menandatangani pernyataan yang diposting di situs web Center for AI Safety.
Kekhawatiran tersebut telah meningkat dengan munculnya generasi baru chatbot AI berkemampuan tinggi seperti ChatGPT.
Selain itu, ini telah membuat negara-negara di seluruh dunia berebut membuat peraturan untuk teknologi berkembang.
“Ada berbagai orang dari semua universitas terkemuka di berbagai bidang yang peduli dengan hal ini dan berpikir bahwa ini adalah prioritas global,” ungkap Dan Hendrycks, direktur eksekutif Center for AI Safety
“Jadi kami harus membuat orang-orang keluar dari lemari, jadi untuk berbicara, tentang masalah ini karena banyak yang diam-diam berbicara satu sama lain.”
Sebelumnya, lebih dari 1.000 peneliti dan teknolog, termasuk Elon Musk, telah menandatangani surat yang menyerukan jeda enam bulan pada pengembangan AI.